Model ASSURE

MODEL PEMBELAJARAN ASSURE ( Menciptakan Pengalaman Belajar )

A. Definisi Model ASSURE

ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.

Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan  bermakna bagi peserta didik.

Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model  mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.

  1. A.  TAHAPAN TAHAPAN MODEL ASSURE

Tahapan tersebut menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut:

foto assure

1.    ANALYZE LEARNER  (Analisis Pembelajar)

Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri pembelajar yang meliputi :

a)       General Characteristics (Karakteristik Umum)

Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.

b)     Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)

Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi siswa (Smaldino dari Dick,carey& carey,2001). Hal ini akan memudahkan dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

c)      Learning Style (Gaya Belajar)

Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

 

2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)

Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.

a)      Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran

Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain itu juga menjadi dasar dalam pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran.

Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :

  1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
  2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa
  3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
  4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.

b)     Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD

Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM.  Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:

  • A = audience

Pebelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.

  • B = behavior

Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.

  • C = conditions

Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.

  • D = degree

Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran.

1. Domain Kognitif

Domain kognitif, belajar melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik sebagai verbal / informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual.

2. Domain Afektif

Dalam domain afektif, pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.

3. Motor Domain Skill

Dalam domain ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti fisik.

4. Domain Interpersonal

Belajar melibatkan interaksi dengan orang-orang.

c)      Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu

Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.

3.  SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)

Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.

a). Memilih Strategi Pembelajaran

Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convidentdesain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.

Strategi pembelajaran dapat terlebih dahulu menentukan metode yang tepat. Beberapa metode yang dianjurkan untuk digunakan ialah (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007):

  1. Belajar Berbasis Masalah (problem-based learning)

Metode belajar berbasis masalah melatih ketajaman pola pikir metakognitif, yakni kemampuan stratregis dalam memecahkan masalah.

  1. Belajar Proyek (project-based learning)

Belajar proyek adalah metode yang melatih kemampuan pebelajar untuk melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Proyek yang dikembangkan dapat pekerjaan atau kegiatan sebenarnya atau berupa simulasi kegiatan.

  1. Belajar Kolaboratif

Metode belajar kolaboratif ditekankan agar pebelajar mampu berlatih menjadi pimpinan dan membina koordinasi antar teman sekelasnya.

b) Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan Ajar

Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Brigges dalam Sanjaya (2008 : 204) menyatakan bahwa media adalah alat untuk perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008 : 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Bentuk media adalah bentuk fisik dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagai contoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor) video (gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik, teks, dan barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalam bentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas yang kompleks-merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.

Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino

  • Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
  1. Memilih Materi yang tersedia
  • Melibatkan Spesialis Teknologi/Media
  • Menyurvei Panduan Referensi Sumber dan Media
  1. Mengubah Materi yang ada
  2. Merancang Materi Baru

4.  UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)

Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya  mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:

a).   Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)

b).   Mempersiapkan bahan

c).   Mempersiapkan lingkungan belajar

d).   Mempersiapkan pembelajar

e).   Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)

 

  • Preview materi

Pendidik harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.

  • Siapkan bahan

Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.

  • Siapkan lingkungan

Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.

  • Peserta didik

Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya.

  • Memberikan pengalaman belajar

Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti : presentasi di depan kelas dengan projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.

5      REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)

Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi  dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk  memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar.

  1. 1.    Latihan Prnggunaan Teknologi
  • Teknologi sebagai Perkakas Teknologi
  • Teknologi sebagai Perangkat Komunikasi
  • Teknologi sebagi Perangkat Penelitian
    • · Teknologi sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
    • Menggunakan Peranti Lunak Pendidikan
    • Menggunakan Media lainnya untuk Latihan
  1. 2.    Umpan Balik
  2. 6.    EVALUATE AND REVISE(Mengevaluasi dan Merevisi)

Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:

  1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
  • Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
  • Penilaian Hasil Belajar Portofolio
  • Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
  1. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
  2. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.

Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :

  1. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
  2. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
  3. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
  4. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
  5. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai
  6. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan .                                                                  A.   MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN

Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.

Model pembelajaran ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Media and Materials, Utilize Media and Materials, Require Learner Participation, dan Evaluate and Revise. Kesemua langkah itu berfokus untuk menekankan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai gaya belajar, dan konstruktivis belajar dimana peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi.

Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.

  1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
  2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
  3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.

 

 

Bibliografi

Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi  Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

 

Perancangan, Pemilihan, Penghasilan dan Penilaian Media

Perancangan, Pemilihan, Penghasilan dan Penilaian Media Pengajaran. (Model Assure)

Pengenalan:

Media pengajaran dapat diklasifikasikan dengan merujuk kepada jenisnya. Ia dapat digunakan dengan bantuan teknologi yang mudah atau dengan bantuan teknologi yang canggih. Walau bagaimanapun keberkesanan pengajaran bukan semata-mata bergantung kepada penggunaan multimedia. Malah mengikut seorang pengkaji, Clark, R.E (1983), mengatakan bahawa media pengajaran hanya berfungsi sebagai untuk menyampaikan pengajaran tetapi tidak dapat mempengaruhi secara langsung pencapaian pelajar-pelajar. Mengikut Schramm W. (1977), mengatakan bahawa pembelajaran lebih dipengaruhi oleh sesuatu kandungan dan strategi pengajaran yang dirancang melalui sesuatu media dan bukannya dipengaruhi oleh media tertentu sahaja.

            Huraian di atas membawa pengertian bahawa sesuatu media pengajaran sama ada dihasilkan atau yang tersedia ada harus dipilih dengan teliti dan dirancang pengajarannya. Tujuannya ialah supaya dapat memenuhi fungsi sesuatu topik dan strategi pembelajaran untuk membatu guru dalam proses penyampaian maklumat kepada pelajar-pelajarnya.

Apakah maksud istilah-istilah berikut?

  • Perancangan
  • Pemilihan 
  • Penghasilan
  • Penilaian

Pemilihan Multimedia

Pemilihan media pengajaran mempunyai hubungan yang rapat daalam proses merancang sesuatu topik atau aktiviti pengajaran untuk menentukan keberkesanannya. Aspek ini diperjelaskan oleh Dick & Reiser (1985), yang telah mencadangkan satu model reka bentuk pengajaran.

Beberapa model lain yang menyentuh aspek pemilihan media pengajaran ajaran seperti Model ASSURE (Heinich & rakan-rakan, 1996), Model Anderson (1976), Branson, Ryner, Cox, Furman, King, dan Hannum (1979) telah menunjukkan persamaan faktor yang perlu diberi perhatian dalam pemilihan media dalam proses pengajaran. Berikut merupakan penjelasan terhadap Model ASSURE.

Assure

Jadual 1: Model ASSURE (Heinich dan rakan-rakan, 1996) dalam menentukan ketepatan dan langkah persediaan dalam pemilihan media.

A – Analisis Pelajar (Analyze learners)

Menganalisis kumpulan sasaran atau pelajar kita adalah penting untuk membantu kita merancang pengajaran pembelajaran yang sesuai bagi mereka. Namm, untuk mengenal pasti keperluan setiap pelajar dalam kelas kita adalah sesuatu yang sukar dilaksanakan. Justeru, garis panduan berikut dapat digunakan untuk menganalisis pelajar agar kita dapat memilih strategi, bahan sumber, dan media yang paling wajar untuk mencapai objektif pengajaran-pembelajaran. Pelajar dapat dianalisis berdasarkan aspek-aspek berikut:

  • Ciri-ciri umum pelajar.
  • Pengetahuan/pengalaman sedia ada.
  • Gaya belajar.
  1. Ciri-ciri umum:-

Termasuk peringkat umur, tahap persekolahan, tahap kemahiran intelektual, taraf sosioekonomi, tempat tinggal, budaya serta stail pelajar (learning style) sebelum sesuatu media itu dipilih dan digunakan.

Pemilihan kaedah, media dan bahan sumber pembelajaran dapat disesuaikan dengan jenis pelajar yang dikenal pasti. Misalnya, peringkat umur yang muda terutama pada tahap pertama sekolah rendah, bahan yang mengandungi gambar adalah lebih sesuai untuk digunakan dalam latihan mengenali objek. Gambar ini pula perlulah dalam bentuk gambar kaku. Ada kajian yang dibuat dalam model Briggs & Wager mengatakan gambar kaku dapat dipergiatkan pembelajaran bagi mereka yang kurang asas pembacaan.

  1. Pengetahuan/Pengalaman sedia ada:-

Pelajar juga perlu dianalisis dari segi tahap kemasukan (entry characteristic). Ini termasuklah tahap pengetahuan sedia ada, tahap kemahiran belajar dan sikap. Pelajar yang menghadapi masalah dalam memahami sesuatu konsep dalam metematik atau geografi mungkin memerlukan pendekatan pembelajaran yang mempunyai stimulasi atau memerlukan animasi. Dalam hal ini penggunaan multimedia yang mempunyai pergerakan dan animasi adalah diperlukan. Manakala bahan relia atau lawatan ke tempat yang tertentu adalah lebih berkesan sekiranya pembelajaran itu memerlukan seseorang pelajar itu menggunakan keseluruhan deria seperti melihat tempat, atau memegang objek.

  1. Gaya pembelajaran pelajar:-

Pelajar mempunyai gaya pembelajaran yang tersendiri. Gaya pembelajaran ialah trait psikologi berkaitan dengan cara dan gaya individu menanggap, berinteraksi, dan bertindak balas secara emosi dengan persekitaran pembelajaran. Gaya pembelajaran individu merujuk kepada cara yang paling sesuai dan berkesan untuk individu itu menguasai pembelajaran. Pengetahuan tentang gaya pembelajaran pelajar dapat membantu guru merancang pengajaran-pembelajaran yang efektif. Antara gaya pembelajatan tersebut termasuk Model Dunn dan Dunn, Model Honey dan Mumford. Gaya pembelajaran individu mempengaruhi cara individu memproses maklumat, membentuk persepsi, merupakan faktor motivasi, dan tingkah laku pelajar. Perancangan penyampaian pengajaran yang mengambil kira gaya pembelajaran akan menjadikan pembelajaran lebih lancar dan efektif.

S – Menyatakan Objektif (State Objectives)

Pernyataan objektif pretasi (performance objectives) dalam merancang sesuatu pengajaran adalah amat penting dalam menentukan apakah jenis multimedia yang ingin digunakan. Objektif ialah suatu pernyataan yang spesifik tentang kebolehan atau pretasi yang akan dipelajari atau ditunjukkan oleh pelajar selepas mengikuti pelajaran tersebut. Objektif juga penting untuk menentukan corak dan jenis penilaian yang akan dibuat pada akhir pelajaran. Gagne (1985) bersetuju bahawa objektif perlu menerangkan bukan sahaja pretasi yang sebenar untuk diperhatikan tetapi pretasi yang dicadangkan. Objektif mesti spesifik. Contohnya, “murid dapat menyebut nama haiwan setelah mendengar bunyi suara haiwan berkenaan.”

Dick & Carey (1985) serta Kemp (1985) juga bersetuju bahawa melalui objektif pretasi, seseorang guru dapat mengenal pasti pretasi yang hendak dibentuk, menyusun strategi pengajaran dan membentuk kriteria untuk menilai pencapaian pelajar-pelajar apabila tamat sesuatu pengajaran. Ia bolehlah dianggap sebagai satu perjanjian antara pelajar dan guru dalam proses pengajaran pembelajaran. Obektif perlu dibentuk dengan jelas dan mempunyai hubungan rapat antara situasi ujian dengan pencapaian pelajar-pelajar demi untuk menghasilkan pengajaran yang berkesan (Moldstad, 1979; Stubbs, 1991). Gagne, Briggs & Wager (1992) menglasifikasikan objektif kepada objektif kognitif (berkaitan dengan intelek), objektif afektif (berkaitan dengan perasaan dan sikap) , objektif psikomotor (berkaitan dengan kemahiran fizikal) dan objektif interpersonal. Pengkelasan ini memudahkan seseorang guru membuat penilaian sesudah pengajaran nanti.

Mengapakah guru perlu menyatakan objektif pengajaran-pembelajaran? Pernyataan bojektif dapat membantu guru memilih media dan kaedah penyampaian yang sesuai. Dengan itu, guru dapat menentukan langkah aktiviti pengajaran-pembelajaran. Penentuan objektif juga akan membolehkan guru menyediakan persekitaran pembelajaran yang meransangkan. Pernyataan objektif yang eksplisit juga dapat membantu guru membuat penilaian terhadap pencapaian pembelajaran. Guru tidak mungkin dapat menilai pencapaian pelajar tanpa pernyataan objektif yang jelas. Akhir kata, pernyataan objektif berperanan sebagai kontrak perjanjian antara guru dengan pelajar. Bagi guru, ini yang akan saya ajar. Bagi pelajar ini yang mesti saya belajar.

Terdapat empat aspek dalam menulis pernyataan objektif.

  • Siapakah yang hendak dicapai (kumpulan sasaran)?
  • Apakah yang hendak dicapai (apakah bentuk perlakuan baharu)?
  • Bagaimanakah hendak dicapai (apakah syarat perlakuan)?
  • Apakah tahap pencapaian minimum (standard pencapaian yang dianggap sudah dikuasai)?
  1. Siapakah yang hendak dicapai (kumpulan sasaran)?

Siapa yang terlibat untuk mencapa objektif pengajaran pembelajaran perlu dikenal pasti dan ditetapkan. Fokus penulisan objektif ialah pembelajaran bukan pengajaran. Kumpulan sasaran yang dimaksudkan ialah pelajar. Pembelajaran akan berlaku sekiranya pelajar terlibat aktif dalam aktiviti pembelajaran sama ada secara mental (berfikir/menaja idea) ataupun fizikal (latihan kemahiran). Contoh penulisan “siapa yang hendak capai” —“pada akhir pengajaran-pembelajaran, pelajar dapat…..”

  1. Bentuk tingkah laku baharu.

Jadual

“apakah yang hendak dicapai” merujuk kepada tingkah laku baharu yang hendak dibina atau dibentuk dalam diri pelajar. Tingkah laku yang dinyatakan dalam objektif pengajaran-pembelajaran hendaklah yang dapat dilihat dan diukur pencapaiannya. Tingkah laku ini juga hendaklah yang wajar dan berasaskan situasi sebenar. Pemilihan istilah yang menunjukkan tingkah laku adalah penting. Antara perkataan yang sesuai digunakan ialah menyatakan, menulis esei, menjawab soalan lisan, mewarnakan, memetik, merumus, dan menyelesaikan masalah.

  1. Situasi atau prasyarat perlakuan

Apakah syarat perlakuan? Bagaimanakah tingkah laku itu hendak dibuat? Dalam situasi yang bagaimanakah tingkah laku itu dibuat? Pernyataan objektif pengajaran-pembelajaran hendaklah termasuk syarat bagaimana tingkah laku baharu itu dapat diperhatikan. Pernyataan syarat pencapaian objektif ini dapat membantu guru menyediakan suasana, langkah pengajaran-pembelajaran dan media yang sesuai. Contohnya, merumus dan memetik isi-isi penting setelah membaca petikan yang diberi.

  1. Darjah tahap pencapaian minimum perlakuan

Apakah tahap pencapaian minimum atau standard pencapaian bagi menunjukkan bahawa sudah berlaku perubahan tingkah laku kepada diri pelajar? Tahap pencapaian minimum ini merujuk kepada darjah ketepatan, kualiti atau kuantiti tingkah laku, tempoh masa yang ditetapkan dan sebagainya. Pernyataan pengukuran tahap pencapaian ini membolehkan guru menyediakan tindakan susulan bagi membantu pelajar yang belum memcapai objektif pengajaran-pembelajaran dalam bentuk aktiviti pemulihan dan sebaliknya pengukuhan dan pengayaan bagi yang sudah menguasai pembelajaran. Penulisan tahap pencapaian boleh dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif. Kriteria kualitatif sukar didefinisikan. Penulisan kriteria kuantitatif boleh dalam bentuk peratusan, nilai angka atau skor mentah. Contohnya, sekurang-kurangnya tujuh daripada sepuluh dengan tepat dan betul.

Cuba analisis objektif pengajaran-pembelajaran berikut. Kenal pasti ciri-ciri penulisan objektif yang baik.

Pada akhir pengajaran dan pembelajaran, pelajar dapat:

  1. Menamakan secara lisan sekurang-kurangnya tujuh negeri di Malaysia yang mempunyai sultan.
  2. Melabel nama-nama negeri yang diketuai sultan pada lakaran peta Malaysia sekurang-kurangnya 7 daripada 9 buah negeri dengan betul.
  3. Menyelesaikan teka silang kata mengenai kesultanan melayu dengan ketepatan minimun 80% dalam kumpulan berempat.

Contoh penulisan objektif

Contoh 1: Diberi faktor-faktor pertanian bagi bebarapa jenis penanaman, pelajar akan dapat membuat klasifikasi faktor-faktor pertanian tersebut secara menulis dengan betul mengikut jenisnya dalam kertas lembaran kerja dalam masa 10 minit tanpa merujuk.

Bagi topik pertanian dalam mata pelajaran geografi, misalnya guru boleh membentuk objektif seperti yang diberi contoh di atas. Dari segi pemilihan media ia hanyalah memerlukan lembaran kerja, tetapi penyampaian pengajarannya mungkin menggunakan pelbagai strategi sama ada secara lisan, menonton klip video, atau melihat paparan grafik atau teks di komputer. Di sini pembentukan objektif telah memberi panduan kepada guru jenis media yang akan digunakan untuk penyampaian pembelajaran serta bentuk penilaian.

Contoh 2:

Contoh 2 bertajuk planet-planet dalam sistem suria dalam topik bumi dan alam semesta bagi mata pelajaran Sains Tahun 6. Di sini diperlihatkan bahawa penetapan objektif dapat menentukan pemilihan media yang akan digunakan. Di sini bahan yang dipilih ialah bahan multimedia berasaskan komputer, manakala mod penyampaian termasuk penilaiannya adalah berbantukan komputer.

S- Memilih kaedah, media dan bahan (Select methods, media and materials)

Dalam kompenen ini seseorang guru mempunyai tiga prosedur iaitu memilih kaedah, media dan bahan berdasarkan penggabungan beberapa faktor berkut:

  • Ciri-ciri pelajar (the characteristics of the learners)
  • Bentuk objektif (the nature of the objectives)
  • Pendekatan pengajaran ( the instructional approach)
  • Kekangan situasi pengajaran (the constraints of the instructional situation)

Setiap bahan yang dipilih tidak semuanya menepati kehendak dan keperluan objektif. Ini bukan bermakna bahan tersebut tidak boleh digunakan sebagai media pengajaran. Ia boleh diubahsuai atau direka bentuk agar menepati objektif, ciri-ciri pelajar, pendekatan yang akan digunakan termasuklah teknik penyampaian serta kekangan yang mungkin dihadapi sama ada dari aspek perkakasan dan perisiannya.

Dalam situasi ini, beberapa persoalan perlulah difikirkan semasa membuat pilihan agar pemilihan itu tepat dan berkesan digunakan di bilik darjah.

Persoalan

  • Adakah aras perbendaharaan kata dan struktur ayat sesuai dengan tahap pelajar?
  • Adakah bahan bacaannya sesuai untuk pelajar?
  • Adakah segala ilustrasi sesuai dengan pengalaman pelajar?
  • Jika bahan perlu dimanipulasikan adakah pelajar memiliki cirri-ciri kemahiran tertentu?
  • Adakah maklumat dalam bahan sesuai dengan aras mentality pelajar?
  • Adakah aspek teknikal mengganggu proses pembelajaran?

Setiap perancangan pengajaran yang baik akan memerlukan pemilihan media, kaedah, dan bahan sumber yang dibuat secara sistematis dan terancang juga. Proses pemilihan tersebut merangkumi tiga langkah berikut:

  1. Membuat keputusan tentang kaedah yang paling sesuai dengan objektif yang hendak dicapai.
  2. Memilih format media yang sesuai dengan kaedah yang dipilih.
  3. Memilih, mengubah suai atau mereka bentuk bahan sumber pembelajaran.

Penentuan Kaedah

Sekiranya ditanya, apakah kaedah yang paling baik? Jawapannya tidak ada sebarang kaedah yang mengatasi kaedah lain. Sesuai dengan latar belakang pelajar yang pelbagai, gabungan beberapa teknik dalam satu sesi pembelajaran adalah lebih berkesan. Penentuan kaedah hendaklah diasaskan kepada cirri-ciri pelajar, pengalaman sedia ada pelajar, gaya pembelajaran pelajar serta objektifpembelajaran yang hendak dicapai. Kaedah simulasi dan tunjuk cara mungkin sesuai untuk menyampaikan maklumat bagi pelajar yang belum menguasai kemahiran membaca yang mantap. Pelajar yang memilih gaya pembelajaran kinestetik lebih mudah dapat belajar melalui aktiviti konteksual, kajian lapangan, kaedah bermain, simulasi, lakonan dan seumpamanya.

Pemilihan Format Media

Format media merujuk kepada bentuk fizikal sesuatu maklumat yang dipaparkan. Format media termasuk kertas sebak, iaitu gambar, petikan, slaid, audio, video, grafik, dan tayangan computer multimedia. Untuk memilih format media, guru hendaklah menagabil kira beberapa criteria. Antaranya, bentuk audiens (kumpulan pelajar: kelas/ kumpulan/ individu), keupayaan pelajar, domain objektif serta bentuk maklum balas yang akan dihasilkan.

Pemilihan Bahan Sumber

Bahan sumber pengajaran dan pembelajaran merujuk kepada isi pelajaran yang menjadi fokus pembelajaran. Bahan ini boleh dalam bentuk petikan, artikel, teks dan sebagainya. Kriteria pemilihan melibatkan tiga langkah berikut, iaitu memilih bahan sumber sedia ada, mengubai suai bahan sumber sedia ada, dan mereka bentuk bahan sumber baharu.

Menurut McAlpine & Wetson (1994) dipetik oleh Heinich et al. (1999), untuk memilih bahan sumber yang sesuai, soalan-soalan berikut perlu ditanya:

  1. Adakah bahan ini menepati kurikulum?
  2. Adakah isi sumber ini tepat dan terkini?
  3. Adakah laras bahasanya jelas dan mudah difahami?
  4. Adakah bahan ini menarik dan memotivasikan?
  5. Adakah bahan ini dapat menarik penglibatan pelajar?
  6. Adakah bahan ini ada kualiti?
  7. Adakah bukti yang menunjukkan bahan ini berkesan?
  8. Adakah bahan ini bebas daripada iklan dan kecenderungan memihak?
  9. Adakah ada panduan pengguna? Manual pelajar? Bank ujian?

Memilih bahan sumber sedia ada yang menepati criteria dan objektif pengajaran-pembelajaran dapat menjimat masa dan biaya. Namun, jika bahan sumber sedia ada tidak sepenuhnya menepati criteria dan objektif pembelajaran, guru perlu mengubah suai bahan tersebut secara kreatif. Contohnya, menggunakan bahagian-bahagian yang sesuai sahaja, memotong aspek-aspek atau bahagian-bahagian yang tidak relevan dan sebagainya. sekiranya tidak ada bahan sumber yang sesuai, guru boleh menyediakan bahn sumber sendiri. Ini pasti memerlukan masa, biaya dan kreativiti yang tinggi.

U- Mengguna media dan bahan(Utilize media dan materials)

Langkah seterusnya ialah bagaimanakah media dan bahan sumber pengajaran-pembelajaran dimanfaatkan oleh guru dan pelajar? Anjakan fokus daripada strategi berpusatkan guru kepada strategi berpusatkan pelajar tutut menjadikan penggunaan sumber pembelajaran oleh pelajar lebih utama berbanding media penyampaian guru. Bagi memastika kejayaan penggunaan media dan bahan sumber, tindakan-tindakan berikut perlu dilakukan oleh guru.

  1. Semak/ pratonton/ kaji bahan sumber sebelum digunakan di dalam kelas.

Guru hendaklah mengkaji/ menyemak/ menonton bahan sumber yang telah dipilih sebelum menggunakkannya di dalam kelas. Ini akan dapat membantu guru memastikan bahan tersebut benar-benar sesuai dengan kumpulan pelajar, objektif pengajaran-pembelajaran, tidak mengandungi unsur-unsur sensitive, berada dalam keadaan baik dan sebagainya. dengan itu, guru dapat merancang penggunaannya semasa pengajaran-pembelajaran.

  1. Sediakan bahan untuk penggunaan dalam kelas.

Setelah menjalankan pratonton contohnya, guru hendaklah merancang langkah penggunaannya dalam pengajaran-pembelajaran. Dalam penyediaan ini, guru perlu mengumpulkan dan menyediakan semua kelengkapan yang perlu bagi kegunaan guru dan pelajar. Guru juga hendaklah boleh meramal masalah yang mungkin timbul dan bersedia dengan bahan tambahan atau pelan alternative penggunaannya.

  1. Sediakan persekitaran yang sesuai untuk penggunaan.

Menyediakan persekitaran yang sesuai merujuk kepada penyusunan media dan bahan sumber agar mudah dicapai, diambil atau dilihat. Guru juga patut memastikan alatan dan media dalam keadaan baik dan boleh guna. Susun atur bilik darjah sesuai dengan kaedah yang dipilih juga hendaklah dipastikan. Contohnya, susun atur kerusi dalam bulatan kecil untuk perbincangan kumpulan.

Persoalan berikut membantu para guru mengenal pasti infrastruktur baik dari segi kedudukan kelas, perkakasan dan perisian dan jenis aktiviti yang hendak dijalankan supaya sesuai dengan bjektif pembelajaran.

Persoalan

  • Adakah media ini perlu menggunakan perkakasan atau perisian tertentu?
  • Bagaimanakah kedudukan susunan bilik darjah supaya sesuai dengan media yang hendak disampaikan?
  • Di manakah kedudukan anda serta kedudukan media supaya mudah dilihat oleh pelajar serta mudah digunakan oleh anda sendiri?
  • Bagaimanakah anda dapat mengawal bilik darjah dengan penggunaan media tersebut?
  • Adakah pencahayaan di bilik darjah sesuai dengan media sekirannya bahan tersebut perlu ditayang?
  • Adakah aspek teknikal seperti bekalan elektrik, punat dan kabel penyambung elektrik dapat digunakan sekiranya media tersebut memerlukan perkakasan yang dijalankan dengan kuasa elektrik?
  • Di manakah media tersebut akan disimpan selepas penggunaan?
  1. 4 Sediakan pelajar untuk mendapat manfaat daripada bahan sumber.
  • Menyediakan pelajar untuk pengalaman pembelajaran sama pentingnya dengan menawarkan pengalaman yang meransangkan. Induksi yang terancang dan memotivasikan dapat menimbulkan rasa ingin tahu pelajar untuk terus belajar. Menurut Ausubel, pelajar boleh disediakan untuk menerima maklumat baharu dengan membuka minda mereka dengan advance organizer, iaitu memberikan gambaran menyeluruh berkaitan dengan isi pelajaran yang akan dipelajari. Seterusnya, wajar bagi guru memberitahu pelajar akan objektif pembelajaran serta kepentingan menguasai isi pelajaran. Dengan itu, pelajar dapat dimotivasikan untuk belajar. Pelajar juga patut tahu tentang aspek yang diberi fokus untuk penilaian pembelajaran.
  1. Sediakan pengalaman pembelajaran bagi pelajar.
  • Bagi menyediakan pengalaman pembelajaran, guru hendaklah Berjaya memilih kaedah dan teknik penyampaian yang sesuai. Guru hendaklah menguasai pelbagai kaedah dan teknik penyampaian agar dia dapat menjadi pengajar yang baik. Semasa penyampaian isi pelajaran, guru boleh menggunakan slaid, projector overhed, gambar foto dan sebagainya untuk menarik tumpuan perhatian pelajar kepada penyampaiannya. Dalam perkembangan pembelajaran, fokus pembelajaran hendaklah diberi keutamaan. Strategi berpusatkan pelajar boleh digunakan untuk melibatkan pelajar secara langsung dalam proses pembelajaran. Guru berperanan sebagai pengurus dan fasilitator. Antara kaedah dan teknik yang sesuai ialah simulasi, lakonan, perbincangan, kajian lapangan, bengkel dan pembentangan dan sebagainya. apabila pelajar terlibat secara langsung, pembelajaran menjadi lebih berkesan.

R- Memerlukan penyertaan pelajar (Require learner participation)

Sesuatu pembelajaran yang melibatkan pelajar beraktiviti atau berfikir secara aktif akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang kekal. Ini disokong oleh semua teori pembelajaran baik teori behavioris mahupun teori kognitif. Pandangan teori konstruktivis yang menjadi amalan umum hari ini juga mengambil kira keaktifan pelajar dalam proses membina pengetahuan sendiri sebagai bentuk pengalaman pembelajaran yang paling berkesan.

Pengalaman rasa berjaya pelajar akan dapat mengekalkan motivasi pelajar terhadap aktiviti pembelajaran. Lataran itu, guru hendaklah memberikan maklum balas sebaik sahaja pelajar menunjukkan kejayaan. Latihan dalam bentuk perbincangan, latih tubi, latihan bertulis, permainan bahasa dan sebagainya dapat terus mengekalkan penglibatan pelajar dalam aktiviti pembelajaran. Jika aktiviti-aktiviti berkenaan menyediakan maklum balas secara langsung juga melalui guru, keterlibatan dan minat pelajar dalam aktiviti akan berterusan.

Pemilihan media dan bahan sumber yang sesuai sebenarnya dapat membantu dan mengekalkan penglibatan pelajar dalam proses belajar. Gambar, foto, slaid, gambar bersiri, video contohnya dapat mencetuskan perbincangan kumpulan, penjanaan idea dan juga aktiviti penyelesaiaan masalah.

Media pengajaran yang baik membolehkan penyertaan dan respons pelajar berinteraksi serta mendapat maklum balas. Ia boleh berlaku sama ada secara invidu atau secara kumpulan. Ia juga harus bersesuaian dengan aktiviti serta teknik pengajaran yang dilaksanakan.

Respons mungkin bermula daripada yang mudah seperti membaca apa yang terpapar atau membuat huraian, menjawab soalan hinggalah ke peringkat yang cangih seperti soalan yang berbentuk interaktif atau bahan yang bercirikan hypermedia pada bahan multimedia yang dipaparkan melalui computer.

Persoalan berikut harus difikirkan apabila media pengajaran digunakan dalam penyampaian.

Persoalan

  • Adakah penyertaan pelajar boleh dilakukan secara individu atau kumpulan?
  • Apakah bentuk respons yang diperlukan sama ada lisan, tulisan, lakaran dan sebagainya?
  • Adakah pelajar memerlukan alat tulis, atau menggunakan papan kekunci bagi computer atau member maklum balas?
  • Adakah pelajar memerlukan kemahiran tertentu untuk member respons?
  • Apakah bentuk halangan yang mungkin dialami oleh pelajar apabila member respons dan apakah cara mengatasinya?
  • Apakah bentuk ganjaran yang perlu disediakan hasil daripada penyertaan yang dibuat oleh pelajar?
  • Apakah aktiviti susulan hasil daripada penyertaan pelajar?

E- Menilai dan menyemak semula (Evaluate and revise)

Komponen yang akhir dalam Model ASSURE ini ialah penilaian dan menyemak semula perancangan. Langkah ini menyentuh dua aspek penilaian, iaitu penilaian pembelajaran dan penilaian pengajaran. Penilaian seharusnya dibuat sepanjang proses pengajaran-pembelajaran untuk memastikan pemilihan objektif, media dan bahan sumber sesuai dengan keupayaan pelajar. Penilaian semasa proses pengajaran-pembelajaran boleh dibuat melalui pemerhatian perlakuan pembelajaran pelajar. Melalui penilaian semasa proses pembelajaran, tindakan menangani masalah pembelajaran boleh diambil. Pada masa ini, guru boleh mengubah teknik, memudahkan bahasa atau mengambil tindakan alternative lain. Penilaian ini membawa kepada penilaian pembelajaran ke arah pencapaian objektif pengajaran-pembelajaran.

Penilaian pembelajaran boleh dibuat dalam pelbagai bentuk. Bentuk penilaian pembelajaran terbahagi kepada dua iaitu penilaian formal dan penilaian informal. Penilaian formal merujuk kepada ujian. Penilaian informal dbuat melalui hasil kerja pelajar, pemerhatian, soal jawab, aktiviti kumpulan, pembentangan dan seumpamanya. Penilaian pembelajaran boleh dibuat sepanjang proses pengajaran-pembelajaran. Perlakuan pembelajaran pelajar sebenarnya member maklum balas tentang pencapaiaan objektif, perancangan pengajaran guru, pemilihan kaedah, media dan bahan sumber.

Penilaian pengajaran boleh dibuat setelah selesai proses pengajaran-pembelajaran melalui amalan refleksi. Guru perlu menilai semula perancangan dan pelaksanaan pengajaran untuk melihat setakat mana perancangan dan pelaksaan pengajaran untuk melihat setakat mana perancangannya berjaya. Melalui proses refleksi, guru perlu melihat semula perancangan, pengajaranm tindak balas pelajar terhadap aktiviti pembelajaran, pencapaian objektif dan sebagainya. Soalan-soalan berikut perlu ditanya:

  1. Apakah perasaan saya? Seronok? Puas hati?
  2. Adakah objektif tercapai? Objektif yang bermasalah?
  3. Apakah kekuatan perancangan dan pelaksanaan pengajaran-pembelajaran? Kaedah? Aktiviti pembelajaran? Latihan?
  4. Apakah kelemahan perancangan dan pelaksanaan pengajaran-pembelajaran?
  5. Apakah punca kekuatan atau kelemahan tersebut?
  6. Apakah yang harus saya lakukan untuk mengatasi kelemahan dan/ atau menjadikan perancangan lebih baik?
  7. Apakah bentuk tindakan susulan seterusnya?

Penilaian adalah satu proses yang berterusan serta bersepadu. Berterusan bermaksud ia dinilaikan bukan sahaja di peringkat penggunaan tetapi di semua peringkat. Manakala bersepadu bermaksud ia bukan sahaja dinilaikan pada aspek teknikal tetapi dinilaikan pada aspek strategi penyusunan pengajaran oleh guru termasuk penetapan objektif, pelbagai bentuk respons pelajar sama ada melalui diskusi, latihan, pengamatan serta prestasi pelajar dalam kuiz, kemahiran yang ditunjukkan atau apa saja bentuk ujian formatif hasil daripada penggunaan media yang dipilih dalam sistem penyampaian sesuatu topik pembelajaran.

Berdasarkan penilaian yang dibuat maka guru akan dapat membuat penyesuaian sekirannya perlu pada mana-mana kelemahan agar media tersebut akan lebih mantap digunakan pada masa yang lain. Penilaian pengajaran atau refleksi ini akan membuahkan idea untuk penambahbaikan atau tindakan pembetulan yang sesuai. Guru dapat menggunakan maklumat refleksi ini dan maklum balas pelajar untuk merancang pengajaran yang lebih efektif. Guru juga boleh menyediakan senarai semak tindakan guru dan perlakuan pelajar sebagai panduan untuk membuat penilaian pengajarannya. Dengan itu, guru dapat mengambil tindakan membetulkan langkah pengajaran, pemilihan objektif atau pemilihan media yang kurang berkesan dalam perancangan seterusnya.

Rumusan:

Models ASSURE yang mengandungi lima komponen tadi dapat membantu guru membuat satu persediaan dalam pemilihan dan penggunaan media. Model ini adalah asas bagi pemilihan semua jenis media pengajaran.

A Analyze Learners ·         Ciri-ciri umum

·         Kebolehan awal

·         Gaya pembelajaran

S State Objectives ·         Matlamat pembelajaran

·         Syarat Pencapaian

·         Tahap pencapaian minimum

S Select Media, Methods and Materials ·         Pemilihan sumber sedia ada

·         Modifikasi sumber sedia ada

·         Membina sumber baru

U Utilise ·         Membuat preview

·         Menyediakan persekitaran

·         Menyediakan peluang pembelajaran

R Require Learner Participation ·         Aktiviti di dalam kelas dan selepas P & P dijalankan supaya pelajar dapat memproses pengetahuan tersebut.
E Evaluate and Revise ·         Sebelum, semasa & selepas instruksi

·         Penilaian ke atas pelajar & medium

Pada akhir pelajaran, dipaparkan planet-planet di skrin komputer, murid-murid secara kumpulan boleh mengenal pasti planet-planet tersebut dengan cara menyesuaikan nama-nama planet mengikut urutan dalam masa 10 minit tanpa merujuk.

 

Media Pengajaran

Media Pengajaran

Tajuk ini mengandungi konsep media dan media pengajaran yang merupakan
salah satu domain dalam teknologi pengajaran. Tajuk ini juga menghuraikan
pengkelasan, kelebihan serta fungsi untuk menentukan pemilihan, pembinaan
dan penggunaan media pengajaran sebagai saluran komunikasi.

HASIL PEMBELAJARAN

  1. Menjelaskan konsep media dan media pengajaran.
  2. Merumuskan fungsi media pengajaran.
  3. Menyatakan pengkelasan media pengajaran.
  4. Menganalisis faktor dan cara permilihan media pengajaran.
  5. Menyata dan menghuraikan langkah penyediaan media pengajaran.

Subtajuk:

  • Konsep Media Pengajaran
  • Jenis-jenis dan klasifikasi media
  • Fungsi media dalam pengajaran dan pembelajaran

KONSEP MEDIA PENGAJARAN

RENUNGAN

  • Apakah media pengajaran?
  • Bagaimana media boleh meningkatkan keberkesanan proses P&P?
  • Bagaimana media boleh diklasifikasikan?
  • Apakah fungsi media pengajaran?
  • Apakah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam memilih media pengajaran?
  • Apakah langkah-langkah yang perlu di dalam menyediakan bahan media pengajaran?

Bidang teknologi pengajaran tercetus daripada pergerakan audio visual yang kemudiannya dikenali sebagai media pengajaran. Oleh itu, bolehlah dikatakan media pengajaran menjadi pengasas kepada penubuhan bidang teknologi pendidikan. Media atau medium bermakna saluran komunikasi. Istilah ini berasal daripada perkataan Latin yang bermaksud perantara. Ia merujuk kepada apa sahaja yang membawa maklumat daripada penyampai kepada penerima. Contoh media termasuklah filem, televisyen, radio, rakaman audio, gambar foto, bahan bercetak, komputer dan pengajar. Media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesanan daripada pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, minat serta perhatian pelajar dan seterusnya terjadinya proses pembelajaran.

FIKIR-FIKIR

Nyatakan kelebihan menggunakan media dalam pengajaran
Apakah jenis media yang akan anda gunakan untuk mengajar:
(a) Sains mengenai rupa atom;
(b) Matematik mengenai set, subset dan tindanan:
(c) Perbezaan lagu-lagu klasik Timur; dan
(d) Contoh binatang-binatang terancam di Malaysia?

JENIS-JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA

Media boleh dibezakan melalui:
a. Bentuk fizikal atau format
b. Atribut atau ciri

Media pengajaran terbahagai kepada dua:
a. Media Cetak
b. Media bukan cetak

Pengkelasan Media
1. Media Tayang Kaku contoh: transparensi, slaid dan mikrofilem
2. Media Tayang Bergerak contoh: pita video, cakera padat digital dan filem
3. Bahan Grafik contoh: lukisan, poster, kartun, carta dan graf
4. Gambar kaku gambar contoh: foto, kad imbasan dan poskad
5. Bahan Pameran Tiga-Dimensi contoh: model, boneka, diorama dan pupet
6. Papan Paparan/Pameran contoh: papan kapur, papan putih, papan flanel dan papan buletin
7. Media Audio contoh: pita kaset, cakera padat dan komputer
8. Media Cetak contoh: modul, buku teks, surat khabar, majalah dan risalah

FUNGSI MEDIA DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

RENUNGAN

  • Apakah fungsi media di dalam proses P&P?
  • Bagaimanakah media dapat membantu meningkatkan keberkesanan proses P&P?
  • Sesuatu media pengajaran dipilih berasaskan potensinya melaksanakan objektif pembelajaran dengan berkesan.
  • Pengalaman pembelajaran seharusnya daripada situasi/media sebenar yang lebih konkrik dan mudah difahami sebelum kepada situasi/media yang abstrak.

Antara fungsi media pengajaran ialah:

(a) Memperjelaskan Penyampaian Mesej
Anggapan, perkataan sudah memadai untuk menyatakan sesuatu mesej seringkali menyebabkan kita menghadapi pelbagai masalah komunikasi. Adalah lebih berkesan jika perkataan disertakan dengan gambar atau simbol yang lebih konkrit maknanya. Dalam era teknologi komputer dan maklumat ini, penjelasan akan lebih berkesan dan menarik seperti melalui penggunaan animasi, bunyi dan muzik dapat dilakukan.

(b) Mengatasi Batasan Ruang, Waktu dan Pancaindera

Antara contoh berkaitan dengan mengatasi batasan ruang, waktu dan pancaindera:
(i) Objek yang terlalu besar atau kecil boleh digantikan dengan model, gambar, transparensi, filem atau video.
(ii) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
(iii) Kejadian yang berlaku pada masa lalu dapat ditampilkan dalam bentuk filem,
gambar foto mahupun secara lisan.
(iv) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin) dapat ditunjukkan dalam
bentuk model, gambar rajah, dll.
(v) Konsep yang terlalu luas atau abstrak dapat divisualkan.
(c) Penggunaan Media Pengajaran Secara Betul dan Bervariasi
Penggunaan media pengajaran secara betul dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif pelajar kerana ia menimbulkan minat, meningkatkan interaksi dan
kefahaman pelajar tentang realiti. Pelajar juga boleh belajar sendirian, menurut kemampuan dan keselesaan masing-masing.

(d) Pengalaman dan Persepsi yang Sama

Walaupun kurikulum dan bahan pengajaran ditentukan sama bagi setiap pelajar, sifat unik yang ada pada setiap pelajar, ditambah dengan persekitaran yang berbeza membuatkan guru mengalami kesulitan. Keadaan ini dapat diatasi dengan media pengajaran kerana kemampuannya dalam memberikan rangsangan pengalaman dan persepsi yang sama. Misalnya, sebuah perisian kursus boleh digunakan berulang kali oleh pelajar tanpa merosakkan kandungan asal. Belajar secara berulang kali ini membantu pelajar membentuk persepsi yang sama dan tepat tentang sesuatu konsep atau prinsip.

FIKIR-FIKIR

Anda adalah seorang guru di sebuah sekolah. Penggunaan Media Pengajaran memainkan peranan yang penting dalam proses P&P.
i. Terangkan maksud media pengajaran
ii. Nyatakan pengkelasan media pengajaran
iii. Nyatakan kelebihan penggunaan media pengajaran
Langkah-langkah membina media pengajaran haruslah mengandungi aspek
berikut;

Analisis
o Keperluan
o Kandungan Topik
o Pelajar -Hasilan pembelajaran
o Objektif.

Pemilihan Bahan
o Jenis Media
o Ciri Media
o Kesesuaian

Reka bentuk
o Media
o Proses pengintegrasian dalam P&P
o Rancangkan penglibatan pelajar.

Pembinaan
o Pengguaan perkakasan, peralatan dan perisian
o Penerbitan.

Pelaksanaan
o Penggunaan dalam P&P

Penilaian
o Semak perancangan anda.
o Maklumbalas sebelum pelaksanaan
o Maklumbalas semasa pelaksanaan
o Maklumbalas selepas pelaksanaan

FIKIR-FIKIR
a)Bincangkan apa yang dimaksudkan media pengajaran?,b) Nyatakan ciri-ciri dan jenis-jenis media pengajaran.
c) Bincangkan apakah kesan dan kepentingan media pengajaran dalam proses P&P.
d) Dengan menggunakan persembahan elektronik atau perisian yang sesuai bina carta atau pengurusan grafik yang sesuai untuk menunjukkan klasifikasi media pengajaran.

REFLEKSI

  1. Apakah yang kita faham tentang media pengajaran?
  2. Apakah perbezaan antara “teknologi pengajaran” berbanding dengan “media pengajaran” ?
  3. Apakah perbezaan antara media pengajaran dengan sumber pengajaran?

Ingat:
Simpan segala maklumat yang diperolehi dan hasil kerja dalam
portfolio anda.

LATIHAN

  1. Apakah yang dimaksudkan dengan media?
  2. Apakah fungsi media dalam pengajaran dan pembelajaran?
  3. Terdapat pelbagai jenis media yang boleh membantu guru-guru dalam melaksanakan pengajaran di bilik darjah. Jelaskan klasifikasi tersebut dengan memberikan contoh-contoh yang sesuai.
  4. Anda telah melalui pelbagai pengalaman sebagai pelajar di sekolah. Berdasarkan pengalaman anda buat penilaian dan refleksi tentang perbezaan pembelajaran melalui penggunaan pelbagai media dengan pembelajaran tanpa penggunaan media.
  5. Bagaimana media mampu membantu masyarakat menjadi masyarakat yang berpendidikan.
  6. Apakah perbezaan antara media dengan media dalam pengajaran?

LATIHAN LANJUTAN

  1. Dalam pengkelasan media pengajaran, Edgar Dale (1946) telah membina “Kon Pengalaman Dale”. Apakah yang dimaksudkan dengan “Kon Pengalaman Dale”? Apakah pula pendapat Brunner (1966) mengenai kon yang sama?
  2. Lukiskan 1 carta aliran (langkah-langkah) penyediaan media pengajaran.

Bibliografi

Mohd Jizat Abdol,Abdul Razak Idris dan  Jessnor Elmy (2006). Teknologi Pengajaran dan Pembelajaran.UTM.

Ngui Kuan Sang.(1989).Teknologi Pendidikan: Penggunaannya dalam pengajaran Geografi, Fajar Bakti.Kuala Lumpur.

Norasiah Abdullah, Nor Risah Jamilah Mat Lazim & Rosnah Ahmad Zain.(2009).Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran.Puchong.Penerbitan Multimedia.

Noriati A.Rashid, et. al. (2009).Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran.Shah Alam. Oxford Fajar.

Prcival , H.T., Ellington,H.I. dan race,P.,(1993).Handbook of Educational Technology. edisi ke-3.Kogan Page.London.

Smaldino,S.,Russell,J.,Heinnich, R,& Molenda, M.,(2005). Instructional Technology and Media for Learning, edisi ke-8.Pearson Prentice Hall. New York.

Wah Wan Ali et al.(2008). HBEM3103. PrinsipmTeknologi Pengajaran.OUM.Kuala Lumpur.

 

Topik Semester 2016-2

RANCANGAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SEMESTER

KURIKULUM

 

SEMESTER  JUN-NOV   TAHUN   2016

 

Kursus                                                 : TEKNOLOGI UNTUK PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Kod Kursus                                         : EDUP3053

Kredit                                                   : 3

Kumpulan Diajar                                 : PISMP AMBILAN JUN 2015

Minggu/ Tarikh Topik/ Tajuk Jam Interaksi

(Seminggu)

Catatan
M1

12-16 Jun 2016

1. Teknologi dan Media Pengajaran

  • Konsep Teknologi dan Media untuk Pengajaran dan Pembelajaran.
  • Konsep Technological Pedagoical Content Knowledge (TPACK)
KULIAH      (1)

TUTORIAL (2)

  2. Reka Bentuk Pengajaran

  • Pengertian dan konsep reka bentuk pengajaran
  • Peranan reka bentuk pengajaran
  • Model-model reka bentuk pengajaran
KULIAH      (1)

TUTORIAL (0)

 

M2

19-23 Jun 2016

2. Reka Bentuk Pengajaran

  • Pengertian dan konsep reka bentuk pengajaran
  • Peranan reka bentuk pengajaran
  • Model-model reka bentuk pengajaran
KULIAH      (0)

TUTORIAL (2)

22 Jun 2016 Nuzul Al-Quran
  3. Pemilihan, Penghasilan dan Penilaian Media Pengajaran

  • Pemilihan media pengajaran
  • Pengubahsuaian dan Penghasilan
  • Media PengajaranPenilaian keberkesanan Media Pengajaran
KULIAH      (1)

TUTORIAL (1)

M3

26-30 Jun 2016

3. Pemilihan, Penghasilan dan Penilaian Media Pengajaran

  • Pemilihan media pengajaran
  • Pengubahsuaian dan Penghasilan Media Pengajaran
  • Penilaian keberkesanan Media Pengajaran
KULIAH      (0)

TUTORIAL (1)

  4. Visual untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan Visual dalam pengajaran dan pembelajaran
  • Jenis-jenis visual
  • Penghasilan bahan visual untuk pengajaran dan pembelajaran
KULIAH      (2)

TUTORIAL (1)

M4

3-7Jul 2016

CUTI HARI RAYA PUASA KULIAH      (0)

TUTORIAL (0)

 

6-7 Julai 2016 Hari Raya Puasa

M5

10-14 Jul 2016

4. Visual untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan Visual dalam pengajaran dan pembelajaran
  • Jenis-jenis visual
  • Penghasilan bahan visual untuk pengajaran dan pembelajaran
KULIAH      (0)

TUTORIAL (3)

  5. Audio untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan audio dalam pengajaran dan pembelajaran
  •  Sumber audio dan format fail audio
  • Penghasilan bahan audio untuk pengajaran dan pembelajaran
  • Perancangan dan penyediaan skrip, perkakasan dan perisian,
  • Rakaman dan suntingan
KULIAH      (1)

TUTORIAL (0)

M6

17-21 Jul 2016

5. Audio untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan audio dalam pengajaran dan pembelajaran
  • Sumber audio dan format fail audio
  • Penghasilan bahan audio untuk pengajaran dan pembelajaran
  • Perancangan dan penyediaan papan cerita
  • Rakaman dan suntingan
KULIAH      (0)

TUTORIAL (2)

Pengedaran dan taklimat tugasan kerja kursus.
  6. Video untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan video dalam pengajaran dan pembelajaran
  • Sumber video dan format fail video
  • Teknik rakaman video
  • Penghasilan klip video
  • Perancangan dan penyediaan papan cerita
  •  Rakaman dan suntingan
KULIAH      (2)

TUTORIAL (0)

 
M7

24-28 Jul 2016

6. Video untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Peranan video dalam pengajaran dan pembelajaran
  • Sumber video dan format fail video
  • Teknik rakaman video
  •  Penghasilan klip video
  • Perancangan dan penyediaan papan cerita
  • Rakaman dan suntingan
KULIAH      (0)

TUTORIAL (4)

 
M8

31 Jul – 4 Ogos 2016

7. Integrasi Perisian Aplikasi Pejabat untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Jenis-jenis Perisian Aplikasi
  • Pemprosesan Perkataan
  • Persembahan Elektronik
  • Hamparan Elektronik
  • Pangkalan Data
  • Integrasi perisian aplikasi dalam pengajaran dan pembelajaran
KULIAH      (2)

TUTORIAL (2)

M9

7-11 Ogos 2016

7. Integrasi Perisian Aplikasi Pejabat untuk Pengajaran dan Pembelajaran

·         Jenis-jenis Perisian Aplikasi

  • Pemprosesan Perkataan
  • Persembahan Elektronik
  • Hamparan Elektronik
  • Pangkalan Data

·         Integrasi perisian aplikasi dalam pengajaran dan pembelajaran

KULIAH      (0)

TUTORIAL (2)

  8. Multimedia Interaktif untuk Pengajaran dan Pembelajaran

·         Konsep multimedia

·         Penghasilan pakej pembelajaran multimedia interaktif

  • Perancangan dan penyediaan bahan multimedia
  • Elemen interaktiviti

·         Penilaian bahan multimedia

KULIAH      (2)

TUTORIAL (0)

M10

14-18 Ogos 2016

8. Multimedia Interaktif untuk Pengajaran dan Pembelajaran

·         Konsep multimedia

·         Penghasilan pakej pembelajaran multimedia interaktif

  • Perancangan dan penyediaan bahan multimedia
  • Elemen interaktiviti

·         Penilaian bahan multimedia

KULIAH      (0)

TUTORIAL (4)

M11

21-25 Ogos 2016

 

9. Internet untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Konsep dan jenis-jenis pembelajaran dalam talian
  • Peralatan dan aplikasi pembelajaran dalam talian
  • Penggunaan aplikasi internet untuk pengajaran
KULIAH      (2)

TUTORIAL (2)

M12

28 Ogos – 1 Sep 2016

9. Internet untuk Pengajaran dan Pembelajaran

  • Konsep dan jenis-jenis pembelajaran dalam talian
  • Peralatan dan aplikasi pembelajaran dalam talian
  • Penggunaan aplikasi internet untuk pengajaran

 

KULIAH      (0)

TUTORIAL (2)

31 Ogos 2016 Hari Kebangsaan

 

*Penyerahan tugasan kerja kursus / Penyemakan tugasan kerja kursus.

  (Pembentangan Kumpulan boleh dimulakan menggunakan waktu interaksi 2 jam tersebut

4 X ½ jam per kumpulan)

 

KULIAH      (0)

TUTORIAL (0)

 

PENTAKSIRAN (2)

M13

4-8 Sep 2016

(Pembentangan Kumpulan boleh dimulakan menggunakan waktu interaksi 3 jam tersebut

8 X ½ jam per kumpulan)

 

 

KULIAH      (0)

TUTORIAL (0)

 

PENTAKSIRAN (4)

M14

11-15 Sep 2016

CUTI PERTENGAHAN SEMESTER 2 12 Sep 2016 Hari Raya Haji
M15

18-22 Sep 2016

PBS 2
M16

25-29 Sep 2016

10. Isu dan Cabaran Penggunaan Teknologi untuk Pengajaran dan Pembelajaran

·         Isu harta intelek, undang-undang siber, plagiat, kerahsiaan, keselamatan, penyebaran maklumat

·         Cabaran aplikasi teknologi terkini dalam pengjaran dan pembelajaran

  •  Kesediaan guru dan pelajar
  •  Sokongan organisasi
  • Kesediaan teknologi

·         Piawaian ISTE (International Society for Technology in Education

KULIAH      (1)

TUTORIAL (2)

M17

2-6 Okt 2016

INTERAKSI / AMALI 2 Okt 2016 Awal Muharram (Maal Hijrah)
M18

9-13 Okt 2016

INTERAKSI / PERKHEMAHAN WAJIB UNIT BERUNIFORM / AMALI
M19

16-20 Sep 2016

INTERAKSI *Penghantaran Kerja Kursus /Semak Kerja Kursus (Tarikh asal)
M20

23-27 Okt 2016

INTERAKSI Markah Kerja Kursus di masukkan ke dalam BKKKP
M21

30 Okt – 3 Nov 2016

PEPERIKSAAN NOV 2016 (SESI 2) 29 Okt 2016 Hari Deepavali
M22

6-10 Nov 2016

PEPERIKSAAN NOV 2016 (SESI 2) 6 Nov 2016 Hari Hol Almarhum Sultan Johor

 

M23

13-17 Nov 2016

PEPERIKSAAN NOV 2016 (SESI 2)
M24

20-24 Nov 2016

PEPERIKSAAN NOV 2016 (SESI 2)  

 

25 Nov 2016 -1 Jan 2017 CUTI AKHIR TAHUN 2016
JUMLAH  KULIAH      (15)

TUTORIAL (30)

JUMLAH BESAR =   (45)

Catatan : Rancangan ini tertakluk pada pindaan

 

TPACK


Tujuh Komponen  TPACK

TPACK Image (rights free)

  • Pengetahuan Pedagogi (PK) – “pengetahuan yang mendalam Guru tentang proses dan amalan atau kaedah pengajaran dan pembelajaran. Ini  merangkumi, antara lain, tujuan pendidikan keseluruhan, nilai dan matlamat. Ini bentuk generik pengetahuan terpakai untuk memahami bagaimana pelajar belajar, kemahiran pengurusan bilik darjah umum, persediaan mengajar, dan penilaian pelajar. “(Koehler & Mishra, 2009).
  • Pengetahuan Teknologi (TK) – Pengetahuan tentang cara-cara tertentu untuk berfikir tentang, dan bekerja dengan teknologi, alat dan sumber. dan bekerja dengan teknologi boleh digunakan untuk semua alat teknologi dan sumber. Ini termasuk teknologi maklumat pemahaman yang cukup luas untuk memohon secara produktif di tempat kerja dan dalam kehidupan sehari-hari, dapat mengenali apabila teknologi maklumat boleh membantu atau menghalang pencapaian matlamat, dan dapat terus menyesuaikan diri dengan perubahan dalam teknologi maklumat (Koehler & Mishra, 2009).
  • Pedagogi Pengetahuan Kandungan (PCK) – “Selaras dengan dan sama dengan idea Shulman pengetahuan pedagogi yang terpakai kepada pengajaran kandungan tertentu. Tengah ke konsep Shulman terhadap PCK adalah tanggapan transformasi hal perkara untuk mengajar. Secara khususnya, menurut Shulman (1986), perubahan ini berlaku kerana guru menafsirkan hal perkara, mendapati pelbagai cara untuk mewakilinya, dan menyesuaikan diri dan menyesuaikan bahan-bahan pengajaran untuk konsep alternatif dan pengetahuan sedia ada murid. PCK meliputi perniagaan teras pengajaran, pembelajaran, kurikulum, penilaian dan laporan, seperti syarat-syarat yang menggalakkan pembelajaran dan pautan antara kurikulum, pentaksiran, dan pedagogi “(Koehler & Mishra, 2009).
  • Teknologi Pengetahuan Kandungan (TCK) – “Pemahaman tentang cara bagaimana teknologi dan pengaruh kandungan dan mengekang satu sama lain. Guru-guru perlu menguasai lebih daripada hal perkara mereka mengajar; mereka juga perlu mempunyai pemahaman yang mendalam tentang cara bagaimana hal perkara (atau jenis representasi yang boleh dibina) boleh diubah oleh penggunaan teknologi tertentu. Guru perlu memahami teknologi tertentu yang paling sesuai untuk menangani pembelajaran hal perkara yang domain mereka dan bagaimana telunjuk kandungan atau mungkin juga perubahan teknologi atau naib juga sebaliknya “(Koehler & Mishra, 2009).
  • Teknologi Pedagogi Pengetahuan (TPK) – “Pemahaman tentang proses pengajaran dan pembelajaran boleh berubah apabila teknologi tertentu yang digunakan dalam cara yang tertentu. Ini termasuk mengetahui affordances pedagogi dan kekangan pelbagai alat teknologi kerana ia berkaitan dengan disciplinarily dan sesuai dengan perkembangan reka bentuk pedagogi dan strategi “(Koehler & Mishra, 2009).
  • Teknologi Pedagogi Kandungan Pengetahuan (TPACK) – “Di sebalik pengajaran benar-benar bermakna dan amat mahir dengan teknologi, TPACK adalah berbeza daripada pengetahuan mengenai ketiga-tiga konsep secara individu. Sebaliknya, TPACK adalah asas kepada pengajaran yang berkesan dengan teknologi, memerlukan pemahaman konsep menggunakan teknologi; teknik pedagogi yang menggunakan teknologi dengan cara yang membina untuk mengajar kandungan; mengetahui apa yang menyebabkan konsep sukar atau mudah untuk belajar dan bagaimana teknologi boleh membantu membetulkan masalah yang dihadapi oleh pelajar; ilmu pengetahuan terdahulu dan teori epistemologi pelajar; dan pengetahuan tentang bagaimana teknologi boleh digunakan untuk mempertingkatkan ilmu pengetahuan yang sedia ada untuk membangunkan epistemologi baru atau mengukuhkan yang lama “(Koehler & Mishra, 2009)

Bibliografi

Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What is technological pedagogical content knowledge? Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9(1), 60-70.

Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge: A framework for teacher knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017-1054. doi: 10.1111/j.1467-9620.2006.00684.x.

Shulman, L.S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15(2), 4-14.

Link bahan berkaitan

TPACK

Video

 

Penggambaran Melalui Video

Video adalah merupakan salah satu daripada media bergerak.Ia boleh menghasilkan imej yang realistik dan sangat bermanfaat dalam penyampaian sesuatu mesej kepada penonton. Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, media ini mempunyai beberapa keistimewaan yang seharusnya disedari oleh guru supaya ia
boleh mempergunakannya dalam bilik darjah. Selain daripada keupayaannya menunjukkan imej yang begerak seperti merakam seekor harimau bintang ketika berlari, media ini juga dapat mempercepatkan dan melambatkan masa. Pergerakkan harimau bintang yang terlalu laju boleh diperlahankan dengan teknik gerak perlahan, malah pergerakan itu boleh dibekukan.

Pernahkan anda melihat proses bunga berkembang dalam rancangan televisyen? Sekiranya anda hendak melihat bunga sebenar berkembang tentulah mengambil masa yang lama. Tetapi melalui teknik rakaman masa sela, masa boleh dipendekkan di dalam bilik darjah. Murid-murid tidak perlu menonton begitu lama untuk melihat bunga berkembang dalam keadaan sebenar. Video juga berupaya membawa masuk peristiwa yang berlaku di luar bilik darjah atau peristiwa-peristiwa berbahaya seperti letupan gunung berapi. Adalah mustahil untuk membawa murid-murid melihat letupan gunung berapi dalam situasi yang sebanar. Video berupaya merakam imej dekat dan jauh. Ini bermakna video boleh memanipulasi ruang. Pergerakan sel-sel darah dalam tubuh badan boleh dilihat oleh murid-murid, sementara murid-murid juga boleh melihat ruang angkasa melalui jarak jauh.

Masa dan ruang juga boleh dimanipulasikan melalui animasi. Teknik ini memerlukan sedikit kemahiran bagi menghasilkan pergerakan yang biasanya akan menjadi tarikan kepada minat murid terhadap pelajaran. Setelah membaca tentang kelebihan-kelebihan video, anda mungkin teringin untuk menghasilkan sendiri bahan video untuk pengajaran dan pembelajaran. Sebelum anda memulakan kerja-kerja penggambaran adalah lebih baik anda ikuti terlebihi dahulu tentang beberapa aspek berkaitan dengan penerbitan video. Dalam bahagian seterusnya anda akan diterangkan tentang jenis-jenis kamera dan perakam video.

Jenis-Jenis Kamera Video

Anda mungkin pernah melihat orang menggunakan kamera video yang kecil dalam majlis-majlis seperti perkahwinan, harijadi atau aktiviti-aktiviti sosial. Dalam situasi lain pula anda mungkin melihat wartawan memikul kamera video di bahu. Anda mungkin tertanya-tanya apakah perbezaannya selain daripada saiz yang berbeza. Sebenarnya terdapat dua format video kamera yang utama iaitu kamera video analog dan kamera video digital.

Kamera video analog

Video analog

Kamera video jenis ini merakam imej dan menyimpannya dalam bentuk analog. Kamera ini menggunakan tape magnetik dalam bentuk kaset video dalam pelbagai format seperti format VHS, VHS-C, Hi 8 dan U-matic. Saiz kaset ini berbeza-beza dan hanya boleh dimainkan pada pemain video yang sesuai dengannya sahaja.

Kamera video digital

Kamera video jenis ini merakam imej dan menyimpannya dalam bentuk digital. Kamera ini menggunakan kaset video dalam saiz yang kecil biasanya dalam format DVC (Digital Video Cassette). Kamera video ini boleh disambungkan terus ke komputer dengan menggunakan kabel firewire. Imejnya boleh disunting dengan menggunakan perisian-perisian suntingan video secara digital melalui komputer.

Sebelum anda menggunakan sebuah kamera video, anda haruslah dapat mengenali bahagian-bahagian asas sebuah kemera video. Sila lihat gambarajah di bawah dan cuba kenal pasti fungsi bahagian-bahagian tersebut.

Bahagian-Bahagian Kamera Video

Setelah anda mengenali bahagian-bahagian kamera video, anda mungkin ingin untuk terus merakam gambar. Tetapi nanti dulu. Anda perlu mengetahui sedikit tentang jenis-jenis shot. Ini penting kerana pengetahuan ini dapat membantu anda menghasilkan bahan video yang lebih baik. Sekarang anda boleh berhenti seketika. Bayangkan semula filem-filem yang pernah anda tonton. Cuba tonton beberapa rancangan televisyen sekiranya anda tidak dapat mengingatinya. Semasa menonton, lihat pertukaran-pertukaran imej dan pergerakanpergerakan kamera. Semasa anda menonton anda akan dapati ada ketikanya sesuatu imej itu diambil dari jarak dekat dan ada ketikanya pula dari jarak jauh. Ada masanya kamera bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lihat pula bagaimana kedudukan kamera semasa orang sedang bercakap atau berbual. Semua perubahan-perubahan imej ini ada kaitan dengan jenis-jenis shot dan pergerakan
kamera. Sekarang teruskan membaca modul ini dan bandingkan imej-imej yang anda tonton dengan gambar-gambar di bawah.

Anda juga perlu mengetahui shot-shot yang baik dan shot-shot yang dilarang.
Sekarang cuba anda perhatikan shot-shot di bawah.

Setelah mengetahui serba sedikit tentang jenis-jenis shot, anda juga perlu mengetahui tentang jenis-jenis pergerakan kamera. Sekarang cuba anda perhatikan gambar-gambar di bawah

Pergerakan  Panning
Pergerakan Tilting
Pergerakan Truck

Sekarang cuba tonton beberapa rancangan televisyen seperti Berita, dokumentari, forum dan drama. Bandingkan gambar-gambar tadi dengan jenis-jenis shot dan pergerakan kamera yang terdapat dalam rancangan-rancangan yang anda tonton

Merancang Penerbitan Bahan Video Untuk Pengajaran

Merancang sesebuah bahan video untuk tujuan pengajaran adalah seperti kita membina rumah. Apabila kita hendak membina rumah kita terpaksa melalui beberapa proses. Begitulah juga dengan penerbitan bahan video. Berikut adalah proses tersebut.

1. Tetapkan Tujuan dan Objektif

Pastikan anda tahu matlamat rancangan anda  menghasilkan bahan video. Siapakan kumpulan sasarannya dan bagaimana bahan itu akan digunakan dalam pengajaran.

2. Buat Penyelidikan dan Sediakan Bahan
Kumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti maklumat, gambar dan sebaginya yang anda fikirkan berguna untuk penggambaran.

3. Pilih Bahan-Bahan yang Sesuai
Bahan yang anda kumpul mungkin terlalu banyak. Pilih bahan-bahan yang difikirkan benarbenar perlu.

4. Menulis Skrip
Di sinilah anda mencurahkan idea anda secara berurutan dan berstruktur.

5. Bersedia Membuat Penggambaran
Sediakan jadual penggambaran. Sekiranya anda bekerja dalam pasukan, tetapkan tugas masing-masing

6. Sediakan Bahan-Bahan Grafik
Anda perlu menyediakan bahan-bahan grafik sebelum penggambaran dimulakan. Kalau tidak ia akan mengganggu kelancaran penggambaran

7. Sediakan Bahan dan Peralatan
Pastikan bahan dan peralatan bersedia dan berfungsi.

8. Mulakan Penggambaran
Anda mungkin akan membuat penggambaran luar dan dalam. Fikirkan kemungkinan-kemungkinan
yang akan berlaku dan bersedia dengannya.

9. Menyunting
Setelah membuat rakaman, suntingan perlu dibuat.
\

10. Membuat Rakaman Audio
Langkah ini adalah untuk memasukkan narasyen, Kesan bunyi dan muzik latar.

11. Prebiu
Rancangan perlu dipratonton oleh satu kumpulan kecil dan kemudian perbaiki kesilapan sekiranya ada.

12. Gunakan Dalam Pengajaran
Di sinilah anda menggunakan program video yang telah dihasilkan.

13. Penilaian
Di sinilah anda perlu menilai bahan video itu dari segi kesesuaiannya dalam pengajaran dan pembelajaran.

Menyediakan Skrip Video atau Papan Cerita

Anda telah pun melalui pengalaman menghasilkan skrip audio. Sebenarnya konsep penyediaan skrip audio dan video adalah sama. Hanya terdapat sedikit perbezaan dari segi formatnya. Cuba anda perhatikan contoh skrip video di bawah. Bolehkan anda membuat perbezaannya?

Mengedit Video

Mengapa kita perlu mengedit video? Semasa anda membuat penggambaran, kemungkinan rakaman-rakaman tidak dibuat dalam susunan yang sepatutnya. Ada juga imej-imej yang dirakam terlalu panjang atau kurang berkaitan sehingga keseluruhan rancangan yang dirakam itu tidak berjalan dengan licin dan sempurna Dengan mengedit, bahan-bahan rakaman boleh disusun semula dan akan menghasilkan program yang lebih licin dan sempurna. Kerja mengedit memerlukan mesin mengedit. Tetapi ini tidaklah bermakna bahawa tanpa mesin mengedit anda tidak boleh melakukan pengeditan. Untuk kerja-kerja mengedit yang mudah dan murah, anda hanya memerlukan sebuah pemain video dan sebuah perakam video serta dua buah televisyen. Kedua-duanya perlu disambungkan. Sila lihat gambar di bawah dan cuba anda buat sambungannya dengan menggunakan kemudahan yang terdapat di sekolah anda.

Perakam  video

Sudahkah anda membuat sambungan? Tahniah. Sekarang cuba mainkan sebuah rancangan video pada unit pemain dan tekan butang Record pada unit perakam. Untuk menyunting bahagian yang tidak dikehendaki, tekan butang Pause pada unit perakam dan cari bahagian yang hendak dimasukkan pada unit pemain. Kemudian tekan semula Record pada unit perakam.

Latihan

Sunting sebuah rancangan dari mana-mana sumber seperti berita, dokumentari atau drama untuk satu tajuk pengajaran yang sesuai dengan mata pelajaran opsyen anda. Bincangkan pengalaman anda ketika membuat kerja-kerja suntingan dalam sesi tutorial dengan pensyarah dan rakan-rakan.

PANDUAN PROSEDUR PENGHASILAN KLIP VIDEO
( Aplikasi Perisian Movie Maker)

A. PROSEDUR PENGHASILAN

Keseluruhan perancangan penghasilan didasarkan kepada Model Reka Bentuk Pengajaran yang meliputi aspek berikut:-

a. Pemilihan/perangkaan/penentuan kandungan
i. Penentuan ini dibuat mengikut tatacara Model ASSURE (sila lihat
Lampiran A – Analisis Kandungan).

b. Perangkaan papan cerita (story board)
i. Merangka papan cerita (skrip (narration), video, audio, muzik latar, kesan bunyi, dan lain-lain yang bersesuaian) terhadap topik yang dipilih (sila lihat Lampiran B – Perangkaan Papan Cerita)

c. Sumber koleksi bahan & penggambaran

i. Bahan foto (tidak bergerak) – gambar, illustrasi, bahan cetak dan yang bersesuaian dengannya bersumberkan bahan digital (muat turun dari internet, kamera digital) atau bukan digital.
ii. Bahan video (termasuk animasi) – keratan dari video-CD menggunakan perisian VCD Cutter, DVD chopper, CD-ROM, video yang dimuat turun dari internet melalui YouTube atau lainlain
kaedah, dari telefon bimbit, kamera digital atau kamera video digital.

iii. Bahan audio (muzik, suara, kesan khas (sound effect) – MP3, CDAudio, audio yang dimuat turun dari internet, rakaman secara digital atau analog.

d. Penggambaran
i. Menyediakan senarai semak bahan untuk penggambaran (gambar foto dan video) yang bersesuaian dengan subjek dan tajuk yang dipilih di lokasi yang ditetapkan (sila lihat Lampiran C – Senarai Semak Penggambaran)

e. Penyuntingan
i. Menyunting video berdasarkan perisian movie maker yang mengandungi adunan video (daripada pelbagai sumber), gambar foto dan audio (suara, muzik dan kesan bunyi).

ii. Hasilan dalam bentuk klip video berformat window media video (wmv) atau yang bersesuaian dengannya yang tidak melebihi 3 minit (sila lihat Lampiran E – Panduan Penyuntingan & Penghasilan Klip Video)

f. Uji lari
i. Membuat penambahbaikan dari pelbagai aspek yang terdapat pada papan cerita sekiranya perlu.

g. Aplikasi dan integrasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran
i. Merangka aktiviti guru dan murid dalam rancangan pengajaran yang menggunakan bahan yang dihasilkan (sila lihat Lampiran D – Rancangan Aktiviti Pengajaran)

Lampiran

  1. Penghasilan klip video
  2. Contoh papan cerita
  3. Penghasilan klip video
  4. Movie Maker
  5. Prinsip penyediaan papan cerita

Bahan Tambahan

Penggambaran melalui video
Penggunaan video

 

Audio

audio

Penghasilan Penerbitan Bahan Audio

Media audio berupaya untuk memberi sumbangan unik terhadap proses pengajarandan pembelajaran sepertipembelajaran kendiri bagi murid-murid yang kurangkeupayaan membaca, pembelajaran bahasa asing,bercerita untuk memerangsangimaginasi, muzik untuk aktiviti fizikal dan sebagainya. Alat-alat seperti radio kasetdan CD seharusnya adalah sesuatu yang biasa digunakan dalam bilik darjahdisebabkanpenggunaannya yang mudah. Walau bagaimanapun penggunaan mediaaudio yang berkesanmemerlukan kefahaman tentang proses pendengaran sertapemilihan bahan berdasarkan objektif pengajaran.

Mendengar adalah merupakan suatu proses komunikasi. Terdapat dua aspekpenting yang perlu anda fahami mengenai proses pendengaran iaitu mendengar(hearing) dan mendengar dengan memberi perhatian (listening). Prosesmendengar atau “hearing” hanyalah satu proses fisiologi sementara mendengardengan memberi perhatian adalah merupakan proses psikologi. Bolehkah andamembezakan di antara ke dua-duanya?Contohnya begini. Anda sedang berbual-bual dengan teman wanita anda dalamsebuah restoran.Semasa perbualan itu, anda mendengar (hear) bunyi kenderaan diluar, bunyi pelanggan bercakap-cakap, suara kanak-kanak ketawa dan sebagainya,namun bunyi-bunyi itu tidak anda perduli atau berikan perhatian. Sebaliknya andamendengar dengan memberi perhatian yang serius (listen) terhadap apa yang temanwanita anda cakapkan. Sekarang bolehkan anda membezakan di antara mendengardengan mendengardengan memberi perhatian? Di dalam bilik darjah keadaanserupa boleh berlaku. Bolehkah andaterangkan mengapa keadaan ini berlaku? Ya,ini ada kaitan dengan proses komunikasi

Keberkesanan proses mendengar di kalangan murid-murid bergantung padabeberapa perkara.

Pertama, tahap perbendaharaan kata atau kemahiran bahasayang dimiliki oleh mereka. Ini bermakna bahawakandungan mesej dalam bahanaudio hendaklah dalam lingkungan keupayaan kemahiran berbahasa murid.

Kedua, sejauh manakah murid-murid dapat mendengar dengan jelas sesuatu bahan
audio seperti bahana atau kelantangan (volume) audio dan kejelasan sebutan.
Bahana yang rendah sukar didengari oleh murid-murid sementara sebutan yang
kurang jelas akan menyukarkan murid-murid untuk memahami mesej yang hendak
disampaikan.

Ketiga, sejauh manakah nada sesuatu bunyi itu berbentuk sekata atau monotonous.Nada yang sekatasepanjang masa akan menyebabkabkan pendengar atau muridmenjadi lali sehingga ia tidak memberi perhatian tentang apa yang didengarinya.Oleh itu adalah penting sesuatu bahan audio itu mempunyai nadayang tidak sekata.

Keempat, sejauh mana seseorang pendengar atau murid-murid itu secara fizikalnyaberupaya untuk mendengar. Murid-murid yang mengalami selsema atau kurang sihatberkemungkinan kurang berupayaanuntuk memberi perhatian tentang apa yangdidengarnya.

Setelah membaca perenggan-perenggan di atas anda seharusnya dapat membuatkesimpulan bahawa terdapat dua elemen penting dalam menentukan keberkesananproses mendengar. Pertama ialah penyampai mesej (guru) dan kedua ialahpenerima mesej (murid). Guru yang dapat mempersembahkan atau menyampaikanmesejnya dengan berkesan kepada murid-murid yang bersedia untuk mendengarmesej akanmenghasilkan proses mendengar yang berkesan. Sebaliknya bahanaudio yang tidak dirancang, dihasil dan digunakan dengan baik oleh guru akanmenyebabkan proses mendengar kurang berkesan.

Penghasilan Bahan Audio Pendidikan

Sekarang anda hendak menghasilkan suatu bahan audio. Terdapat beberapa formatpenerbitan bahan audio yang boleh dihasilkan sendiri oleh anda. Di antara formatformattersebut ialah;
• Lakonan
• Temubual
• Simulasi
• Dokumentasi
• Demonstrasi
• Penerangan
• Diskusi

Sekarang katakanlah anda hendak menerbitkan sebuah lakonan. Terdapat beberapalangkah yang perlu diambil perhatian sebelum anda memulakan kerja. Dengan katalain anda perlu merancang. Langkah-langkahberikut penting untuk anda fikirkansebelum anda memulakan kerja.

1. Tetapkan matlamat
Anda perlu menentukan tujuan anda menerbitkan bahan audio tersebut.Siapakah kumpulan sasaran atau tahap murid? Bagaimana tentangkebolehan berbahasa murid, minat dan motivasi mereka? Adakah bahanyang akan anda hasilkan sejajarkan dengan sukatan pelajaran? Adakahbahan audio yang akan andahasilkan ini sesuai dengan objektif pengajaran?

Persoalan-persoalan tersebut perlu diberi perhatian sebelum anda membuat
keputusan.

2. Mengumpul bahan
Kumpulkan bahan-bahan dan sumber-sumber yang diperlukan. Fakta yanghendak dimasukkan hendaklah betul serta mencukupi dan kaya denganmaklumat yang diperlukan dalam sukatan pelajaran. Selain daripada itu andajuga perlu mengumpul kesan-kesan bunyi, muzik serta lagu-lagu tertentuyang mungkin diperlukan.

3. Pemilihan bahan
Bahan yang anda kumpulkan kemungkinan terlalu banyak. Anda perlumemilih bahan yang bersesuaian sahaja.

4. Menulis skrip
Di sinilah anda menulis atau mengarang kandungan bahan audio anda.

5. Menyediakan peralatan
Anda perlu menyediakan peralatan yang diperlukan dalam penerbitan bahanaudio. Di antara peralatan asas ialah alat perakam, mikrofon, pengadunsuara, kaset atau pita audio dan kabel-babel yang sesuai. Selain daripada ituanda perlu memastikan bahawa alatan-alatan tersebut dipasang denganbetul.

6. Membuat rakaman
Di peringkat inilah anda akan membuat rakaman suara, memasukkan kesankesan
bunyi serta muzik-muzik latar.
7. Prebiu
Setelah rakaman siap, anda perlu mendengar hasil rakaman tersebut dan
kemudian membuat beberapa pembetulan sekiranya perlu.
8. Penggunaan bahan audio
Di peringkat ini anda akan menggunakan bahan yang telah dihasilkan itu didalam bilik darjah.

Format Audio

Sekarang cuba kita tinjau format-format audio yang biasa digunakan dalampengajaran. Anda perlu mengetahui tentang format audio kerana ini melibatkanperalatan yang akan digunakan. Di antara format-format audio adalah seperti berikut;

Kaset audio
Saiz format audio ini ialah 2.5” X 4” X 0.5”. Kelebaran pitanya ialah 1 per 8 inci.Format ini paling banyak terdapat di pasaran dan menggunakan alat pemain kaset.Pengguna boleh merakam dan memadam. Ianya mudah digunakan serta berupayauntuk mengelak dariterpadam. Tape ini berupaya merakam dalam tempoh masatertentu seperti C-60 (boleh merakam selama 60 minit dengan menggunakan keduaduabelah bahagian), C-90 (45 minit bagi setiap bahagian) dan C-120 (60 minit bagisetiap bahagian)

Kaset mikro
Saiz keseluruhan format audio ini adalah lebih kecil berbanding format kaset audio.
Walaupun saiz pitanya adalah sama iaitu 1 per 8 inci, namun ia perlu menggunakan
alat pemain kaset yang kecil. Seperti kaset audio, pengguna boleh merakam dan
memadam kandungannya dengan mudah.

Fonograf atau piring hitam
Format ini berbentuk bulat dan leper. Terdapat tiga saiz yang diukur dalam diameteriaitu; 7, 10 dan 12 inci.Pengguna tidak boleh membuat rakaman. Format inimemerlukan alat pemain fonograf. Walaupun format ini mudah digunakan, ianyatidak lagi porpular dan sukar di dapati dalam pasaran hari ini.

Cakera padat atau CD
Format ini berbentuk bulat dan leper serta bersaiz 4.72 inci dalam diameter. Ianyamempunyai kualiti bunyi yang tinggi. Walau bagaimanapun pengguna tidak bolehmembuat rakaman atau memadamnya dengan mudah.Format ini memerlukan alatpemain CD

Alat-Alat Rakaman Audio
Untuk menerbitkan bahan audio anda memerlukan beberapa bahan dan peralatan asas seperti berikut;
• Alat perakam
• Mikrofon
• Pita audio atau kaset audio
• Kabel

Rajah: Perakam audio

Perakam Audio
Perakam audio yang mudah ialah pemain kaset yang biasa terdapat dalam pasaran. Walau bagaimanapun tidak semua pemain kaset boleh merakam audio. Cara mudahuntuk mengenali pemain kaset yang boleh membuat rakaman ialah dengan kehadiran butang rakaman atau record (biasanya butang ini berwarna merah).

Rajah: : Mini compo

Biasanya alat ini mempunyai mikrofon terbina dalam. Mini compo juga boleh digunakan sebagai perakam audio sekiranya ia mempunyai butang rakaman.

Penggunaan Bahan Audio

Mikrofon
Kualiti bunyi banyak bergantung pada pemilihan pnggunaan mikrofon. Mikrofon yang baik akan menghasilkan rakaman yang jelas. Maklumat berikut akan memberi pengetahuan kepada anda tentang pemilihan mikrofon yang sesuai bagi kerja-kerja rakaman mengikut situasi tertentu.
Mikrofon boleh dikelasifikasikan mengikut jenis penggunaan dan bentuk penerimaan bunyi dan mekanismanya.

Jenis Mikrofon Mengikut Penggunaan

• Mikrofon Mini
Mikrofon mini boleh dibahagikan kepada dua iatu jenis tie pin dan neck hanging. Tie
pin lebih kecil saiznya dan biasanya disematkan pada tali leher atau kolar baju. Jenis
neck hanging pula biasanya digantung pada leher

Mikrofon Tanpa Wayar
Mikrofon ini memerlukan alat penerima (receiver). Tidak terdapat sebarang wayar di antara mikrofon dengan alat penerima tersebut. Isyarat dihantar secara gelombang dari mikrofon ke alat penerima melalui antena. Mikrofon ini biasanya digunakan oleh pengguna yang bergerak aktif.

Jenis Mikrofon Mengikut Bentuk Penerimaan Bunyi

Mikrofon Semua Hala (Omni-Direction)
Mikrofon jenis ini menerima bunyi dari semua arah. Mikrofon ini biasanya digunakan untuk perbincangan kumpulan atau temubual.

Mikrofon Dua Hala (Bi-Direction)
Mikrofon ini menerima bunyi dari bahagian depan dan belakang sahaja. Mikrofon ini sesuai dalam keadaan soal jawab atau temubual antara dua orang.

Mikrofon Satu Hala (Uni-Directional)
Mikrofon jenis ini menerima bunyi yang datang dari satu hala sahaja. Ianya kurang peka dengan bunyi yang datang dari lain-lain hala. Oleh itu mikrofon ini sesuai bagi seorang penyampai atau suatu situasi di mana bunyi-bunyi asing berada dalam aras paling minimum.


Mikrofon Shortgun
Mikrofon ini adalah mikrofon satu hala yang berupaya untuk menerima bunyi dari sudut yang sempit dalam jarak yang agak jauh. Mikrofon ini sesuai digunakan sekiranya anda tidak berupaya untuk menghampiri sesuatu punca bunyi seperti bunyi burung, acara sukan atau bunyi-bunyi haiwan.

Jenis Mikrofon Mengikut Mekanisme
Fungsi mikrofon adalah untuk menukar gelombang akustik ke dalam bentuk getaran mekanikal. Getaran mekanikal itu kemudiannya ditukarkan ke dalam bentuk arus elektrik. Terdapat 4 jenis mekanisme mikrofon. Berikut adalah jenis dan ciri-ciri dan penggunaannya

Pita Audio
Pita audio boleh terdapat dalam beberapa bentuk. Bentuk atau format yang paling popular ialah kaset. Kandungan pita audio boleh terpadam sekiranya anda menekan butang rakaman pada perakam kaset.

Pengadun Suara
Bagaimana sekiranya anda hendak merakam suara narator dan dalam masa yang sama terdapat kesan bunyi dan muzik latar? Secara mudahnya, anda hanya memerlukan tiga pemain kaset. Satu untuk merakam dan dua lagi untuk memainkan kesan bunyi dan muzik latar. Cara ini masih boleh digunakan untuk menghasilkan bahan pengajaran dan pembelajaran. Walau bagaimanapun hasilnya tidaklah sebaik penggunaan alat pengadun suara (audio mixer) seperti mana yang dalam ilustrasi di bawah. Pengadun suara adalah alat yang mempunyai banyak saluran input yang boleh dilaras bahananya dan satu output. Alat ini biasa terdapat di studio-studio


Sekarang katakanlah anda telah bersedia dengan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk membuat rakaman. Sebelum anda membuat rakaman anda tentulah sudah mempunyai idea. Idea anda hendaklah distrukturkan dalam bentuk skrip. Skrip hendaklah disediakan terlebih dahulu. Jangan mulakan rakaman sekiranya skrip anda tidak mantap. Cara terbaik ialah dengan membuat latihan membaca skrip. Apabila anda telah bersedia barulah mulakan kerja-kerja rakaman. Ini akan menjimatkan masa dan mutu rakaman akan lebih baik. Anda terpaksa mengulang rakaman sekiranya terdapat kesilapan semasa kerja-kerja rakaman dibuat. Berikut adalah contoh sebuah skrip audio.

Pelakon/Narator Narasyen Muzik Kesan Bunyi
(Muzik tema)

FI, Fup

(Running 10 sec.

Pencerita Selamat pagi murid-murid. Hari ini kita akan

mendengar sebuah cerita yang mengisahkan…

Muzik tema

FD

(Muzik tema)

Fup, FO

(Running 6 sec.)

En. Zelkeply Assalamualaikum, Assalamualaikum Bunyi

ketukan

pintu

Mak Rohana Walaikumusalam.

En. Kassim. Apa hal tergesa-gesa ni?

Di dalam contoh skrip di atas, anda dapati terdapat beberapa singkatan seperti FI, Fup, FD, FO. Singkatan ini membawa maksud tertentu dan perlu difahami oleh juru teknik yang mengawal alat rakaman. Hal ini penting kerana kerja-kerja rakaman biasanya melibatkan kumpulan beberapa orang di mana setiap orang mempunyai peranannya. Berikut adalah maksud bagi singkatan-singkatan yang perlu anda ketahui dan gunakan apabila menghasilkan skrip.

FI (Fade in) Muzik masuk perlahan-lahan
FO (Fade out) Muzik hilang perlahan-lahan
FUp (Fade up) Muzik menaik perlahan-lahan
FD (Fade down) Muzik menurun perlahan-lahan
BG (Back Ground) Muzik latar

Bahan Rujukan  Tambahan

  1. Elemen Audio
  2. Nota Sound

Hasil Pembentangan Bahan Audio (PowerPoint)

  1. Proses Mendengar
  2. Format Audio
  3. Penghasilan Bahan Audio
  4. Penerbitan Audio
  5. Format Fail Audio

Audacity

Share

Teknologi Pengajaran

 

Teknologi Pengajaran

Tajuk ini mengandungi konsep teknologi, konsep pengajaran, konsep teknologi
pengajaran, peranan teori pembelajaran, mengenalpasti domain teknologi
pengajaran, dan menjelaskan fungsi domain tersebut. Tajuk ini juga
membincangkan hubungkait konsep-konsep di atas.

HASIL PEMBELAJARAN

  1. Menjelaskan konsep dan prinsip teknologi pengajaran.
  2. Mengaitkan peranan teori pembelajaran dalam teknologi pengajaran.
  3. Mengenal pasti domain teknologi pengajaran.
  4. Menghuraikan peranan dan kepentingan teknologi pengajaran.

Subtajuk :

  • Teknologi pengajaran
  • Peranan Teori Pembelajaran
  • Domain Teknologi Pengajaran
  • Peranan dan kepentingan Teknologi Pengajaran dalam P&P

TEKNOLOGI PENGAJARAN


RENUNGAN

  1. Apakah yang anda faham tentang istilah teknologi?.
  2. Bagaimanakah teknologi digunakan untuk pembelajaran?

Perkataan teknologi berasal daripada bahasa Yunani, “techne” yang bermakna kemahiran menggunakan pengetahuan secara sistematik sehingga terbit satu amalan yang praktikal bagi melaksanakan sesuatu tugas. Teknologi bukan semata-mata alat dan mesin sahaja. Ia merangkumi proses dan idea. Kekuatan teknologi terletak terutamanya pada proses dan idea, manakala kejayaan untuk mencapai sesuatu maksud atau objektif terletak pada alat.

Kata Heinich, Molenda dan Rusell (1969) “Teknologi bukan semata-mata alat dan mesin sahaja. Ia merangkumi prosesdan idea. Kekuatannya terletak terutamanya pada proses dan idea, manakalakejayaan untuk mencapai sesuatu maksud atau objektif terletak pada alat. Ini bermakna, dalam merancang sesuatu pengajaran, perancangan awal yang melibatkan penggunaan idea samada dalam bentuk teori, pendekatan, kaedah dan sebagainya adalah merupakan proses yang terpenting. Alat pula merupakan “pemangkin” ke arah mencapai kejayaan.”

Naim Hj. Ahmad (1990) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai satu perkaedahan atau pendekatan yang memadukan secara harmonis, fungsi-fungsi pengurusan (organisasi dan personel), pengembangan (penyelidikan, teori reka bentuk, penerbitan, penilaian, pemilihan, logistik, penggunaan dan penyebaran dan sumber ( mesej, manusia, bahan, alat, teknik dan cara penyediaan secara sistematik untuk penyelesaian kepada masalah-masalah yang dihadapi dalam pengajaran dan pembelajaran manusia.

Yusuf Hashim (1997), teknologi pendidikan ialah satu proses merancang, membina, mereka bentuk, melaksana dan menilai aktiviti-aktiviti pembelajaran secara sistematik dengan tujuan meningkatkan serta memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran. Keadaan pelajar juga ditekankan sebagai sebahagian daripada teknologi pendidikan kerana hal ini boleh mempengaruhi keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran.

Persatuan Komunikasi dan Teknologi Pendidikan (AECT) berpendapat bahawa teknologi pendidikan ialah satu bidang yang terlibat dalam kemudahan menyediakan pembelajaran untuk manusia menerusi pengenalpastian, penyusunan, penggunaan dan pengurusan sumber yang sedia wujud, pengurusan proses dan manusia yang terlibat melakukannya.

“Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi kesan baik kepada pendidikan” (Crowell (1971):Encyclopedia of education)

“Teknologi dalam pendidikan ialah penggunaan kemahiran dan teknik moden dalam keperluan latihan, yang meliputi kemudahan belajar dengan menggunakan persekitaran setakat mana ianya menimbulkan pembelajaran” (Uhwin Derek (1976): Applying Educational Technology)

Kesimpulan: Teknologi pendidikan ialah satu sistem yang meliputi alat dan bahan media, organisasi yang digunakan secara terancang bagi menghasilkan kecekapan dalam pengajaran dan keberkesanan dalam pembelajaran.


FIKIR-FIKIR

  1. Apakah yang dimaksudkan dengan Teknologi Pengajaran ?
  2. Apakah kepentingan teknologi pengajaran dalam proses pengajaran dan pembelajaran?
  3. Apakah pengajaran?
  4. Apakah pembelajaran?

PERANAN TEORI PEMBELAJARAN

RENUNGAN

  1. Apakah teori pembelajaran?
  2. Bagaimanakah pemindahan pembelajaran berlaku?

Teori pembelajaran menjelaskan bagaimana perlakuan dalam proses pembelajaran dalam suatu persekitaran berlaku. Ini dapat membantu guru merancang, menyedia dan melaksanakan strategi P&P berbantu media yang berlandaskan teori pembelajaran yang sesuai.

Mengikut perkembangan pendidikan di Malaysia terdapat tiga (3) teori pembelajaran yang seringkali menjadi rujukan dalam proses P&P iaitu teori tingkahlaku, teori sains kognitif, dan teori konstruktivisme.

FIKIR-FIKIR
Bagaimanakah teori pembelajaran dapat menentukan aktiviti yang bersesuaian dengan perkembangan teknologi pengajaran?

DOMAIN TEKNOLOGI PENGAJARAN

RENUNGAN

  1. Apakah domain teknologi pengajaran?
  2. Apakah peranan domain teknologi pengajaran?

Domain Teknologi Pengajaran (1994) adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun, mengguna, mengurus dan menilai proses serta sumber untuk pembelajaran.Teori bermaksud konsep, konstruk, prinsip dan cadangan yang menyumbang kepada badan pengetahuan. Amalan pula bermaksud pengunaan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.

Teknologi pengajaran adalah satu bidang yang berusaha ke arah meningkatkan kualiti atau keberkesanan pengajaran dan pembelajaran.

Teknologi pengajaran ialah satu proses yang kompleks dalam menganalisis keperluan pendidikan secara sistematik, saintifik dan rasional bertujuan untuk mereka bentuk dan mengaplikasikannya secara sepadu idea, tenaga, sumber bahan kaedah dan tatacara untuk mempertingkatkan keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran. Untuk memudahkan, istilah teknologi pengajaran akan digunakan seerti dengan teknologi pendidikan.

Teknologi pengajaran ialah satu komponen teknologi pendidikan yang merupakan satu gabungan harmonis dan sistematik antara perkakasan, perisian , seni penggunaan dan pengendalian untuk mencapai pengajaran yang berkesan dan bermakna. Secara jelas nya teknologi pengajaran menekankan kepada keperluan dan proses pembelajaran yang berkesan.

FIKIR-FIKIR

Berdasarkan analisis teknologi pengajaran, AECT, senaraikan lima domain teknologi pengajaran. Huraikan maksud dan seterusnya terangkan fungsi bagi setiap domain teknologi pengajaran tersebut.

PERANAN DAN KEPENTINGAN TEKNOLOGI PENGAJARAN DALAM P&P

RENUNGAN

  1. Apakah peranan teknologi pengajaran terhadap pembelajaran?
  2. Bagaimana teknologi pengajaran memberi kesan terhadap pembelajaran?

Tujuan teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan memberi kesan terhadap pembelajaran. Pembelajaran adalah matlamat, manakala pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus memahami maksud pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju. pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.

Antara peranan teknologi pengajaran ialah:
(a) Mengubah Peringkat Membuat Keputusan
(b) Mengubah Sistem atau Pendekatan Pengajaran
(c) Mengubah Pengalaman Pembelajaran

FIKIR-FIKIR

  1. Senaraikan peranan lain teknologi pengajaran mengikut pengetahuan anda.
  2. Mengapakah teknologi diperlukan dalam pengajaran masa kini?
  3. Adakah pengajaran tradisional tidak berkesan yang menyebabkan teknologi diperlukan? Bincangkan.

Ingat:

Simpan segala maklumat yang diperolehi dan hasil kerja dalam portfolio anda.

LATIHAN

Nyatakan secara ringkas definisi konsep-konsep berikut:

a. Teknologi
b. Pengajaran
c. Pembelajaran
d. Teknologi Pengajaran

Bibliografi

Norasiah Abdullah, Nor Risah Jamilah Mat Lazim dan Rosnah Ahmad Zain, (2009) Teknologi dalam Pengajaran dan Pembelajaran, Penerbitan Multimedia Kuala Lumpur.

Pautan Lain

  1. Definisi Teknologi Pengajaran
  2. Domain Educational Technology
  3. Domain Teknologi Pengajaran
  4. Konsep dan domain Teknologi Pengajaran 
  5. Teknologi Pengajaran
  6. The Definition of  Educational Technology

 

Model Reka bentuk Pengajaran

Rekabentuk Pengajaran

Tajuk ini mengandungi huraian konsep reka bentuk pengajaran. Model
ASSURE sesuai sebagai panduan untuk mereka bentuk proses pengajaran dan pembelajaran menggunakan media. Sebagai bandingan model ADDIE pula digunakan untuk menghasilkan sesuatu produk.

HASIL PEMBELAJARAN

  1. Menghuraikan konsep reka bentuk pengajaran;
  2. Menyenaraikan kepentingan reka bentuk pengajaran; dan
  3. Menganalisis model ASSURE atau model ADDIE
  4. Mengaplikasikan model ASSURE atau model ADDIE dalam pengajaran.

Subtajuk :

  • Reka bentuk Pengajaran (RP)
  • Peranan dan kepentingan reka bentuk pengajaran
  • Model-model reka bentuk pengajaran (ASSURE atau ADDIE)

REKA BENTUK PENGAJARAN (RP)

RENUNGAN

  1. Kenapa guru perlu merancang pengajaran?
  2. Bagaimana untuk merancang pengajaran?

Tanpa perancangan yang lengkap dan sistematik,seseorang guru tidak dapat mencapai keberkesanan dalam pengajaran. Terdapat banyak model reka bentuk pengajaran yang boleh menjadi panduan menghasilkan proses atau bahan pengajaran dan pembelajaran yang merangkumi perkara asas berikut:

a) menentukan keperluan pelajar;

(b) menentukan matlamat dan objektif;
(c) membina prosedur penilaian;
(d) mereka bentuk dan memilih strategi penyampaian;
(e) mencuba sistem pengajaran; dan
(f) menilai keseluruhan sistem.

PERANAN DAN KEPENTINGAN REKA BENTUK PENGAJARAN
RENUNGAN

  1. Apakah tujuan reka bentuk pengajaran?
  2. Bagaimana reka bentuk pengajaran membantu proses P&P?

Tujuan utama reka bentuk pengajaran adalah untuk menghasilkan pengajaran yang berkesan bagi membolehkan pelajar memperoleh kemahiran, pengetahuan dan sikap yang diharapkan serta digemari oleh pelajar. Pengajaran yang dirancang dengan teliti dan lengkap mewujudkan keyakinan, kepercayaan dan perasaan hormat pelajar terhadap pengajar, sekaligus membina disiplin yang positif. Ini kerana pengajar dapat melaksanakan pengajaran dengan lancar dan menarik serta tidak membazir masa dan sistematik.

FIKIR-FIKIR

  1. Apakah peranan dan kepentingan rekabentuk pengajaran dalam merancang sesuatu proses P&P?

MODEL REKA BENTUK PENGAJARAN

RENUNGAN

  1. Apakah elemen-elemen yang biasanya ada dalam sesuatu model reka bentuk pengajaran?

Model ASSURE dan ADDIE merupakan model reka bentuk pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pemilihan dan penghasilan media.

Berikut adalah perbandingan langkah-langkah dalam kedua-dua model tersebut.

Model ASSURE mengandungi 6 langkah iaitu:

A–Analyse learner (Analisis pelajar)
S–State objective (Nyatakan objektif)
S–Select method, media, and materials (Pilih kaedah, media dan bahan)
U–Utilise media and materials (Gunakan media dan bahan)
R–Require learner participation (Memerlukan penglibatan pelajar)
E–Evaluate and revise (Nilai dan semak)

Analyse Laerner (Analisis Pelajar)
Pada peringkat ini masalah pengajaran, objektif dan matlamat pengajaran perlu dijelaskan terlebih dahulu.Soalan-soalan yang boleh digunakan sebagai panduan analisis seperti berikut:

  • Siapa kumpulan sasar?
  • Apakah ciri-ciri mereka?
  • Apakah hasil pembelajaran yang hendak dicapai?
  • Berapa tempuh perlaksanaannya?

State Objective (Nyatakan objektif)
Pada peringkat ini kita seharusnya menyatakan apakah objektid pembelajaran terhadap kumpulan sasar. Objektif mestilah dinyatakan secara eksplisit supaya mudah diukur dan cicapai.

Select method, media, and materials (Pilih kaedah, media dan bahan)
Kaedah dan strategi pengajaran yang paling sesuai dan selaras dengan objektif pengajaran dan pembelajaran dapat menjamin pencapaian objektif pembelajaran. Strategi yang diamalkan pada masa kini ialah strategi pengajaran dan pembelajaran berpusatkan pelajar iaitu memberi penekanan kepada pelajar aktif. Misalnya kaedah perbincangan, simulasi, kajian kes, kajiam makmal, kajian lapangan, pembelajaran kendiri dan sebagainya.

Utilise media and materials (Gunakan media dan bahan)
Penggunaan bahan di sini merujuk kepada bahan-bahan pelbagai bentuk dan media; cetak, komputer, video, gambar dan lain-lain. Boleh juga menggunakan bahan yang sedia ada tetapi perlu dipastikan bahan tersebut diubahsuai, ditambahbaik dan dibaik pulih sesuai dengan situasi semasa. Perlu diingat guru hendaklah menentu arah tuju pengajaran dan pembelajaran.Pada masa kini penggunaan bahan capaian seperti internet, e-learning, online learning, laman web dan sebagainya sudah menjadi kebiasaan.

Require learner participation (Memerlukan penglibatan pelajar)
Pada fasa ini, pengelibatan pelajar adalah penting. Pelajar perlu dilibatkan secara aktif dalam pengajaran dan pembelajaran. Dalam hal ini pelajar terlibat dalam kerja kumpulan, berbincang dan memberi idea, pelajar membuat simulasi dan juga membuat beberapa aktiviti seperti membuat kajian kes.

Evaluate and revise (Nilai dan semak)
Penilaian formatif memberi maklum balas semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Maklum balas ini dapat digunakan untuk membetulkan atau menambahbaikan proses dan bahan pengajaran dan pembelajaran. Kadang-kadang perancangan pengajaran dan pembelajaran kelihatan cantik dan sempurna tetapi gagal apabila dilaksanakan. Jueteru itu adala penting untuk guru untuk mencuba perancangan pengajaran ke atas sekumpulan kecil pelajar untuk mendapat maklum balas keberkesanan perancangan tersebut.

Penilaian sumatif ialah penilaian pada kursus unit atau peringkat oembelajaran yang memberikan maklum balas tentang keberkesanan pengajaran dan pembelajaran secara menyeluruh Datayang dikutip memberikan maklumat tentang pencapaian objektif yang ditetapkan. Oleh itu moedl ASSURE amat menekankan penilaian formatif dan juga sumatif.

Model ADDIE mengandungi 5 langkah
iaitu:

A – Analyse (Analisis)
D – Design (Reka bentuk)
D – Develop (Bina)
I – Implement (Laksana)
E – Evaluate (Nilai)

FIKIR-FIKIR

Anda adalah seorang guru satu matapelajaran di sebuahsekolah. Sebagai seorang guru anda memilih MODEL ASSUREuntuk merancang dan menghasilkan pengajaran yang berkesan.

  1. Mengapakah anda memilih MODEL ASSURE berbanding Model ADDIE sebagao relabentuk pengajaran anda?
  2. Terangkan bagaimana Model ASSURE ini dapat diaplikasikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran anda?

Ingat:

  1. Segala maklumat yang diperolehi dan hasil kerja dalam MODEL ADDIE sebagai reka bentuk pengajaran anda?
  2. Terangkan bagaimana MODEL ASSURE ini diaplikasikan dalam proses P & P anda?

Simpan portfolio anda.

 

Buku Rujukan TMK

 

 

 

Jamalludin Harun, Zaidatun Tasir.(2000). Macro Media Authorware 6 Asas Pembangunan Aplikasi Multimedia Interaktif Siri 1.Kuala Lumpur. Venton.

 

Jamalludin Harun, Zaidatun Tasir.(2000). Macro Media Authorware 6. Siri 1.Kuala Lumpur. Venton.

Jamalludin Harun, Zaidatun Tasir.(2002). Macro Media Authorware 6. Projek Interaktif Aras Tinggi. Siri 3.Kuala Lumpur. Venton.

 

Jamalludin Harun, Zaidatun Tasir.(2002). Adobe Photoshop 6. Menguasai Dunia Grafik Berkomputer.Siri 2.Kuala Lumpur. Venton.